29.7 C
Jakarta
Thursday, May 22, 2025

Ajang Jagau dan Nyai Sarana Strategis Mencetak Generasi Berkualitas yang Paham Budaya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemilihan Jagau dan Nyai Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2025 resmi digelar, dan menjadi magnet perhatian masyarakat. Ajang tahunan yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) ini dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Rabu (21/5/2025) sore, di Ballroom Seruyan, Hotel M Bahalap, Palangka Raya.

Turut hadir Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang menjadi wadah pengembangan generasi muda ini.

Dalam sambutannya, Istri Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran menyampaikan bahwa ajang Jagau dan Nyai bukan sekadar kontes kecantikan atau ketampanan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam mencetak generasi berkualitas yang paham budaya dan siap menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan.

Baca Juga :  Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kalteng Jadi Perhatian

“Saya berharap Jagau dan Nyai terpilih bisa lebih peduli terhadap program Pemprov Kalteng, terutama dalam menggaungkan nilai-nilai Huma Betang,” ujarnya.

Menurutnya, Jagau dan Nyai memiliki peran penting sebagai duta budaya dan agen pembangunan, yang akan menjadi panutan sekaligus representasi Kalteng di kancah nasional.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Seniriaty, menegaskan. Bahwa pemilihan ini bertujuan mencari figur muda yang tidak hanya menarik secara penampilan. Akan tetapi juga cerdas, harati, komunikatif, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya dan promosi pariwisata daerah.

“Sesuai arahan Gubernur, para finalis harus mampu menjaga keberagaman, menjunjung tinggi budaya, serta menjadi garda terdepan dalam menjaga alam dan adat Kalteng dalam semangat Huma Betang,” tegasnya.

Baca Juga :  Wujudkan Sinergi Program Dislutkan Kalteng dengan SITH-ITB untuk Mendukung Program Strategis

Seniriaty juga menyebutkan, Jagau dan Nyai adalah simbol perubahan. Mereka diharapkan menjadi role model yang mampu membawa citra positif Kalteng ke level nasional, bahkan internasional.

Sebanyak 5 orang juri dilibatkan dalam grand final ini, yaitu Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Nunu Andriani Edy Pratowo, Bunga Jelitha Ibrani (Puteri Indonesia 2017), Susie Andrianie, dan Bhayu Rhama.

Tahun ini, finalis berasal dari 13 kabupaten/kota se-Kalteng, yakni Kapuas, Kotawaringin Barat, Lamandau, Katingan, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya, Gunung Mas, Seruyan, Sukamara, Barito Selatan, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Sebagai informasi, pemilihan Jagau dan Nyai merupakan bagian dari Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang berlangsung dari 17 hingga 23 Mei 2025. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemilihan Jagau dan Nyai Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2025 resmi digelar, dan menjadi magnet perhatian masyarakat. Ajang tahunan yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) ini dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Rabu (21/5/2025) sore, di Ballroom Seruyan, Hotel M Bahalap, Palangka Raya.

Turut hadir Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang menjadi wadah pengembangan generasi muda ini.

Dalam sambutannya, Istri Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran menyampaikan bahwa ajang Jagau dan Nyai bukan sekadar kontes kecantikan atau ketampanan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam mencetak generasi berkualitas yang paham budaya dan siap menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan.

Baca Juga :  Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kalteng Jadi Perhatian

“Saya berharap Jagau dan Nyai terpilih bisa lebih peduli terhadap program Pemprov Kalteng, terutama dalam menggaungkan nilai-nilai Huma Betang,” ujarnya.

Menurutnya, Jagau dan Nyai memiliki peran penting sebagai duta budaya dan agen pembangunan, yang akan menjadi panutan sekaligus representasi Kalteng di kancah nasional.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Seniriaty, menegaskan. Bahwa pemilihan ini bertujuan mencari figur muda yang tidak hanya menarik secara penampilan. Akan tetapi juga cerdas, harati, komunikatif, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya dan promosi pariwisata daerah.

“Sesuai arahan Gubernur, para finalis harus mampu menjaga keberagaman, menjunjung tinggi budaya, serta menjadi garda terdepan dalam menjaga alam dan adat Kalteng dalam semangat Huma Betang,” tegasnya.

Baca Juga :  Wujudkan Sinergi Program Dislutkan Kalteng dengan SITH-ITB untuk Mendukung Program Strategis

Seniriaty juga menyebutkan, Jagau dan Nyai adalah simbol perubahan. Mereka diharapkan menjadi role model yang mampu membawa citra positif Kalteng ke level nasional, bahkan internasional.

Sebanyak 5 orang juri dilibatkan dalam grand final ini, yaitu Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Nunu Andriani Edy Pratowo, Bunga Jelitha Ibrani (Puteri Indonesia 2017), Susie Andrianie, dan Bhayu Rhama.

Tahun ini, finalis berasal dari 13 kabupaten/kota se-Kalteng, yakni Kapuas, Kotawaringin Barat, Lamandau, Katingan, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya, Gunung Mas, Seruyan, Sukamara, Barito Selatan, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Sebagai informasi, pemilihan Jagau dan Nyai merupakan bagian dari Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang berlangsung dari 17 hingga 23 Mei 2025. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru