34.6 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Dinkes Kalteng Tingkatkan Kapasitas Tim Krisis Kesehatan Hadapi Bencana dan KLB

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT di Hotel Neo Palma Palangka Raya, Kamis (19/9/2024). Kegiatan ini dilakukan guna memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, melalui Kepala Bidang P2P Riza Syahputra, mengungkapkan bahwa Kalimantan Tengah merupakan wilayah rawan bencana, termasuk kebakaran hutan, banjir, serta KLB penyakit menular dan keracunan.

“Kejadian bencana alam dan KLB di Kalteng masih menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hal ini memerlukan respons yang cepat dan tepat dari petugas kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga :  TP-PKK Kalteng Gelar Bimtek dan Sosialisasi Stunting di Katingan

Sepanjang tahun 2023 hingga 2024, Dinas Kesehatan Kalteng mencatat 1.295 kasus bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Selain itu, ancaman bencana non-alam juga semakin meningkat dengan munculnya penyakit baru seperti Hepatitis Akut Unknown, Monkeypox, dan Gangguan Ginjal Akut pada Anak (GG APA).

Riza menjelaskan bahwa globalisasi dan pesatnya mobilitas manusia turut meningkatkan risiko penyebaran penyakit di tingkat internasional.

“Mobilitas manusia serta perdagangan barang dan hewan yang tinggi meningkatkan faktor patogen dan vektor penyakit di seluruh dunia, termasuk Kalteng,” tambahnya.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Dinkes Kalteng berkomitmen meningkatkan kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT guna menurunkan risiko KLB dan wabah saat bencana terjadi. Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat sistem kesehatan daerah dalam menangani krisis kesehatan.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Sebut Formasi Terbanyak ASN di Tenaga Pendidik dan Kesehatan

“Kami berharap kegiatan ini mampu menyinkronkan pemahaman dan persepsi antar lembaga terkait, sehingga koordinasi dalam penanganan krisis kesehatan dan bencana di Kalteng semakin solid,” tutup Riza.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Tengah. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT di Hotel Neo Palma Palangka Raya, Kamis (19/9/2024). Kegiatan ini dilakukan guna memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, melalui Kepala Bidang P2P Riza Syahputra, mengungkapkan bahwa Kalimantan Tengah merupakan wilayah rawan bencana, termasuk kebakaran hutan, banjir, serta KLB penyakit menular dan keracunan.

“Kejadian bencana alam dan KLB di Kalteng masih menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hal ini memerlukan respons yang cepat dan tepat dari petugas kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga :  TP-PKK Kalteng Gelar Bimtek dan Sosialisasi Stunting di Katingan

Sepanjang tahun 2023 hingga 2024, Dinas Kesehatan Kalteng mencatat 1.295 kasus bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Selain itu, ancaman bencana non-alam juga semakin meningkat dengan munculnya penyakit baru seperti Hepatitis Akut Unknown, Monkeypox, dan Gangguan Ginjal Akut pada Anak (GG APA).

Riza menjelaskan bahwa globalisasi dan pesatnya mobilitas manusia turut meningkatkan risiko penyebaran penyakit di tingkat internasional.

“Mobilitas manusia serta perdagangan barang dan hewan yang tinggi meningkatkan faktor patogen dan vektor penyakit di seluruh dunia, termasuk Kalteng,” tambahnya.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Dinkes Kalteng berkomitmen meningkatkan kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT guna menurunkan risiko KLB dan wabah saat bencana terjadi. Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat sistem kesehatan daerah dalam menangani krisis kesehatan.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Sebut Formasi Terbanyak ASN di Tenaga Pendidik dan Kesehatan

“Kami berharap kegiatan ini mampu menyinkronkan pemahaman dan persepsi antar lembaga terkait, sehingga koordinasi dalam penanganan krisis kesehatan dan bencana di Kalteng semakin solid,” tutup Riza.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Tengah. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/