25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Tekan Stunting, Kades Diminta Aktifkan Posyandu

PALANGKA RAYA-Ketua Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga
(TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran meminta agar masyarakat bisa
menghidupkan posyandu di pedesaan. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk
menurunkan kasus stunting di Kalteng.

Yulistra Ivo mengatakan, stunting
adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
dua tahun. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan
perkembangan otak yang tidak maksimal.

“Akhirnya menyebabkan kemampuan
mental dan belajar yang kurang serta prestasi sekolah yang buruk terhadap
anak,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara rapat kerja (raker)
percepatan penyaluran DD di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis
(20/2).

Baca Juga :  Tangani Banjir Jangka Panjang di Kalteng, Sugianto Minta Dukungan Ini ke BNPB

Dijelaskannya, tingginya angka
stunting di Kalteng sangat memprihatinkan, karena hal ini dapat mengakibatkan
menurunnya kecerdasan sehingga produktivitas kerja tidak optimal. Pada
prioritas penggunaan dana desa, selain stunting, juga terdapat permasalahan
lain yakni rendahnya jumlah posyandu aktif.

“Untuk itu saya ingin para kepala
desa se-Kalteng dapat bersama-sama mengaktifkan kembali posyandu melalui
pokjanal posyandu di setiap jenjang,” jelasnya.

Pihaknya menyebut, berdasarkan
data yang ada bahwa posyandu yang aktif hanya 46,02 persen atau 1.184 posyandu
dari jumlah total posyandu yang ada di Kalteng yakni 2.573 posyandu. Tentu
saja, jumlah ini masih jauh dari target nasional yaitu 60 persen.

“Mari kita aktifkan kembali
posyandu yang merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat. Harapannya posyandu ini dapat mencegah secara dini
terjadinya stunting di masyarakat,” pungkasnya. (abw/nto)

Baca Juga :  Tugaskan 5 Pejabat, Ini Instruksi Gubernur Terkait Penanganan Banjir

PALANGKA RAYA-Ketua Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga
(TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran meminta agar masyarakat bisa
menghidupkan posyandu di pedesaan. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk
menurunkan kasus stunting di Kalteng.

Yulistra Ivo mengatakan, stunting
adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
dua tahun. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan
perkembangan otak yang tidak maksimal.

“Akhirnya menyebabkan kemampuan
mental dan belajar yang kurang serta prestasi sekolah yang buruk terhadap
anak,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara rapat kerja (raker)
percepatan penyaluran DD di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis
(20/2).

Baca Juga :  Tangani Banjir Jangka Panjang di Kalteng, Sugianto Minta Dukungan Ini ke BNPB

Dijelaskannya, tingginya angka
stunting di Kalteng sangat memprihatinkan, karena hal ini dapat mengakibatkan
menurunnya kecerdasan sehingga produktivitas kerja tidak optimal. Pada
prioritas penggunaan dana desa, selain stunting, juga terdapat permasalahan
lain yakni rendahnya jumlah posyandu aktif.

“Untuk itu saya ingin para kepala
desa se-Kalteng dapat bersama-sama mengaktifkan kembali posyandu melalui
pokjanal posyandu di setiap jenjang,” jelasnya.

Pihaknya menyebut, berdasarkan
data yang ada bahwa posyandu yang aktif hanya 46,02 persen atau 1.184 posyandu
dari jumlah total posyandu yang ada di Kalteng yakni 2.573 posyandu. Tentu
saja, jumlah ini masih jauh dari target nasional yaitu 60 persen.

“Mari kita aktifkan kembali
posyandu yang merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat. Harapannya posyandu ini dapat mencegah secara dini
terjadinya stunting di masyarakat,” pungkasnya. (abw/nto)

Baca Juga :  Tugaskan 5 Pejabat, Ini Instruksi Gubernur Terkait Penanganan Banjir

Terpopuler

Artikel Terbaru