PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah
Provinsi Kalteng akan terus berupaya mendorong dan mambantu memfasilitasi produk
Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Bumi Tambun Bungai. Terutama
dalam promosi dan pemasaran produk.
“Kami membantu
mempromosikan dan memasarkan produk IKM keluar daerah. Kami juga menambah
wawasan pelaku usaha dalam pengembangan produk agar dapat bersaing dengan
produk daerah lainnya,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Provinsi Kalteng Aster Bonawaty kepada media, Senin (19/10).
Dijelaskannya bahwa produk
yang dibantu di antaranya getah nyatu, sumpit, moulding dan berbagai jenis kerajinan
rotan untuk dikembangkan. Selain itu, pemerintah provinsi
mengikutsertakan IKM berorientasi ekspor dalam pameran internasional trade expo
Indonesia dari tahun 2016-2019. Untuk peningkatan dan pengembangan tujuan ekspor
seperti cermin rotan, pot dan tatakan rotan, kopi, tas rotan, pot ulin,
aksesoris batu alam, sumpit, tas dompet, tikar empat dan lainnya.
“IKM binaan Disdagperin
diberi kesempatan untuk mengikuti pameran dan melakukan transaksi bisnis dengan
pembeli luar negeri,” jelasnya.
Namun demikian, kendala yang
dihadapi selama ini adalah kurangnya koordinasi antar kabupaten dan provinsi.
Sebab dalam pembinaan IKM berada di kabupaten atau kota. “Ternyata dengan
alasan yang cukup klasik seperti anggaran tidak tersedia, sumber daya yang
kurang kemudian dibeck up oleh kita,” jelasnya.
Selain itu kendala yang
dihadapi adalah data. Sebab yang memahami jumlah IKM dan lainnya dalah
kabupaten atau kota sebagai leading sector. Tugas pemprov adalah melakukan
kompilasi data.
“Kadang data yang
diberikan tidak valid. Sehingga sulit melakukan pembinaan dan mendapatkan
bantuan, bimtek serta lainnya,” terang mantan Kepala Dinas PTSP Provinsi
Kalteng tersebut.
Namun demikian pihaknya akan
terus berupaya melakukan pembinaan melalui workshop, di mana semua bahan baku
di-drop ke tempat itu dan kemudian para pengrajin melakukan pengolahan.
“Kami bantu memasarkan
baik didalam maupun luar negeri. Target tahun 2021 tetapi pengerjaan akan
dimulai tahun 2020 ini. Tujuannya meningkatkan daya saing dan potensi
lainnya,” lanjutnya.