27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Kalteng Siap Antisipasi Inflasi dan Bencana, Menjelang Pilkada dan Nataru

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, secara virtual.

Rakor yang diadakan pada Senin (18/11/2024) di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng ini membahas dua isu utama, yaitu kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dan pengendalian inflasi menjelang Pilkada, Natal, dan Tahun Baru.

Dalam pembukaan rakor, Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Bulog dan distributor pangan di daerah guna memastikan stok bahan pokok tetap tersedia, mengingat kemungkinan terjadinya “aksi borong sembako” menjelang Pilkada dan liburan panjang.

“Stok pangan harus siap digelontorkan ke pasaran untuk menghindari kelangkaan,” ujar Mendagri.

Baca Juga :  Tekan Kenaikan Harga Beras dengan Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah

Selain isu inflasi, rakor juga membahas peringatan tentang potensi bencana yang dihadapi Indonesia akibat fenomena La Nina yang diprediksi terjadi pada November-Desember 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa curah hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan.

Sementara itu, Plt Kepala BPS RI, Amalia Adininggar, memaparkan bahwa inflasi pada bulan November umumnya lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober. Kenaikan harga sering kali dipicu oleh komoditas seperti telur ayam, cabai merah, daging ayam, bawang merah, serta tarif angkutan udara.

“Komoditas yang paling banyak menyumbang inflasi bulan ini adalah daging ayam dan bawang merah,” kata Amalia.

Baca Juga :  Gibran ke SDN 1 Langkai dan Kunjungi Bundaran Besar

Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, mengingatkan agar daerah-daerah melakukan antisipasi terhadap potensi curah hujan tinggi dan dampaknya terhadap bencana. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan stok pangan, terutama menjelang Pilkada dan liburan akhir tahun, guna menghindari lonjakan harga yang signifikan.

Usai mengikuti rakor, Yuas Elko menyatakan, meskipun inflasi di Kalteng masih relatif terkendali, namun Dinas TPHP, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Bulog perlu memastikan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok.

“Gerakan pangan murah yang digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan harus terus berlanjut, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” harap Yuas.

Hadir dalam rakor tersebut mewakili Forkopimda Provinsi Kalteng, sejumlah instansi vertikal, serta Kepala PD Provinsi Kalteng terkait. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, secara virtual.

Rakor yang diadakan pada Senin (18/11/2024) di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng ini membahas dua isu utama, yaitu kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dan pengendalian inflasi menjelang Pilkada, Natal, dan Tahun Baru.

Dalam pembukaan rakor, Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Bulog dan distributor pangan di daerah guna memastikan stok bahan pokok tetap tersedia, mengingat kemungkinan terjadinya “aksi borong sembako” menjelang Pilkada dan liburan panjang.

“Stok pangan harus siap digelontorkan ke pasaran untuk menghindari kelangkaan,” ujar Mendagri.

Baca Juga :  Tekan Kenaikan Harga Beras dengan Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah

Selain isu inflasi, rakor juga membahas peringatan tentang potensi bencana yang dihadapi Indonesia akibat fenomena La Nina yang diprediksi terjadi pada November-Desember 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa curah hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan.

Sementara itu, Plt Kepala BPS RI, Amalia Adininggar, memaparkan bahwa inflasi pada bulan November umumnya lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober. Kenaikan harga sering kali dipicu oleh komoditas seperti telur ayam, cabai merah, daging ayam, bawang merah, serta tarif angkutan udara.

“Komoditas yang paling banyak menyumbang inflasi bulan ini adalah daging ayam dan bawang merah,” kata Amalia.

Baca Juga :  Gibran ke SDN 1 Langkai dan Kunjungi Bundaran Besar

Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, mengingatkan agar daerah-daerah melakukan antisipasi terhadap potensi curah hujan tinggi dan dampaknya terhadap bencana. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan stok pangan, terutama menjelang Pilkada dan liburan akhir tahun, guna menghindari lonjakan harga yang signifikan.

Usai mengikuti rakor, Yuas Elko menyatakan, meskipun inflasi di Kalteng masih relatif terkendali, namun Dinas TPHP, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Bulog perlu memastikan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok.

“Gerakan pangan murah yang digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan harus terus berlanjut, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” harap Yuas.

Hadir dalam rakor tersebut mewakili Forkopimda Provinsi Kalteng, sejumlah instansi vertikal, serta Kepala PD Provinsi Kalteng terkait. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru