30.9 C
Jakarta
Monday, April 7, 2025

Gubernur Tak Ingin Rencana Pemindahan IKN ke Kalteng Terganggu

PALANGKA RAYA – Kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam Kalteng. Apalagi jumlah hotspot
semakin bertambah dan asap mulai terlihat di beberapa daerah.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng bersama dengan pihak terkait terus melakukan upaya pencegahan
dan penanggulangan karhutla. Pemprov tidak ingin isu karhutla ini menggangu
pengumuman pemindahan ibu kota negara (IKN). Apalagi Kalteng menjadi salah satu kandidat
terkuat yang akan dipilih.

“Perlu kami lakukan
antisipasi sesegera mungkin, agar isu pemindahan ibu kota yang terus bergulir
dapat terus dijaga hingga pengumuman yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat
nanti,” ujar Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Rabu (17/7).

Dikatakannya, Pemprov Kalteng
juga telah mengajukan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), yang akan digunakan untuk menangani karhutla di Kalteng.

Baca Juga :  176 Ribu Lebih KK di Kalteng Terima Bansos Covid Tahap III

“Kemungkinan akan dikirim 6
unit dan itu sudah diajukan beberapa waktu lalu. Dalam waktu dekat juga pemerintah
bersama Dan Satgas Karhutla yang dimpimpin oleh Danrem 102 Panju Panjung dan
sejumlah pihak akan menggelar apel siaga Karhutla di Kalteng,” tuturnya.

Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah
bersama pihak terkait siap melakukan penanganan terhadap karhutla yang terjadi
di Kalteng saat ini agar jangan semakin meluas.

Dia juga meminta jangan sampai
masyarakat membakar lahan dan sembarangan membuang puntung rokok. “Sebab jika
tidak kita jaga, maka bukan hanya segelintir orang saja yang dirugikan tetapi
seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu negara tetangga juga akan ikut terkena
imbasnya,” jelasnya gubernur.

Baca Juga :  Optimistis Pilkada Terlaksana dengan Baik, Ini Berbagai Langkah yang D

Bukan hanya itu saja, lanjutnya, tetapi
dari segi ekonomi, pendidikan dan sekotor lain akan mengalami kerugian dengan
adanya kabut asap yang akan terjadi kedepan nanti. Sehingga harus diwaspadai.

“Kami mengimbau agar jangan
sampai membakar sembarangan. Apalagi setiap kabupaten juga mulai sering terjadi
kebakaran rumah, gudang beras dan lain-lain,” tuturnya.(nue/uni/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam Kalteng. Apalagi jumlah hotspot
semakin bertambah dan asap mulai terlihat di beberapa daerah.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng bersama dengan pihak terkait terus melakukan upaya pencegahan
dan penanggulangan karhutla. Pemprov tidak ingin isu karhutla ini menggangu
pengumuman pemindahan ibu kota negara (IKN). Apalagi Kalteng menjadi salah satu kandidat
terkuat yang akan dipilih.

“Perlu kami lakukan
antisipasi sesegera mungkin, agar isu pemindahan ibu kota yang terus bergulir
dapat terus dijaga hingga pengumuman yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat
nanti,” ujar Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Rabu (17/7).

Dikatakannya, Pemprov Kalteng
juga telah mengajukan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), yang akan digunakan untuk menangani karhutla di Kalteng.

Baca Juga :  176 Ribu Lebih KK di Kalteng Terima Bansos Covid Tahap III

“Kemungkinan akan dikirim 6
unit dan itu sudah diajukan beberapa waktu lalu. Dalam waktu dekat juga pemerintah
bersama Dan Satgas Karhutla yang dimpimpin oleh Danrem 102 Panju Panjung dan
sejumlah pihak akan menggelar apel siaga Karhutla di Kalteng,” tuturnya.

Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah
bersama pihak terkait siap melakukan penanganan terhadap karhutla yang terjadi
di Kalteng saat ini agar jangan semakin meluas.

Dia juga meminta jangan sampai
masyarakat membakar lahan dan sembarangan membuang puntung rokok. “Sebab jika
tidak kita jaga, maka bukan hanya segelintir orang saja yang dirugikan tetapi
seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu negara tetangga juga akan ikut terkena
imbasnya,” jelasnya gubernur.

Baca Juga :  Optimistis Pilkada Terlaksana dengan Baik, Ini Berbagai Langkah yang D

Bukan hanya itu saja, lanjutnya, tetapi
dari segi ekonomi, pendidikan dan sekotor lain akan mengalami kerugian dengan
adanya kabut asap yang akan terjadi kedepan nanti. Sehingga harus diwaspadai.

“Kami mengimbau agar jangan
sampai membakar sembarangan. Apalagi setiap kabupaten juga mulai sering terjadi
kebakaran rumah, gudang beras dan lain-lain,” tuturnya.(nue/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru