31.6 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Dinkes Kalteng Perkuat Penanganan Maternal Neonatal

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal untuk para dokter, bidan, dan perawat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Senin (14/10/2024). Kegiatan yang dilangsungkan di Aula UPT Bapelkes Kota Palangka Raya ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.

Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Sasaran yang ditetapkan mencakup peningkatan umur harapan hidup menjadi 72 tahun, penurunan angka kematian bayi (AKB) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup, serta penurunan angka kematian ibu (AKI) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup.

Baca Juga :  Kartu Vaksin Bakal Jadi Syarat Bepergian dan Berurusan di Kalteng

Suyuti juga memaparkan bahwa upaya penurunan AKI dan AKB telah menunjukkan hasil positif. Berdasarkan survei dasar kesehatan Indonesia 2007, AKI turun dari 334/100.000 kelahiran hidup pada 1997 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, AKB juga turun dari 46/1.000 kelahiran hidup pada 1999 menjadi 24/1.000 kelahiran hidup berdasarkan survei SDKI 2017.

“Salah satu langkah penting untuk percepatan penurunan AKI dan AKB adalah penanganan yang tepat pada komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas,” ujarnya.

Suyuti menambahkan, sekitar 15-20% kehamilan dan persalinan berisiko mengalami komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Namun, banyak dari komplikasi tersebut bisa dicegah dengan penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan.

Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer, terutama dalam resusitasi, stabilisasi, dan rujukan pasien. Peserta pelatihan berasal dari Puskesmas Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Katingan. (mmckalteng)

Baca Juga :  Kalteng Terima Penghargaan Insentif Fiskal 2024 untuk Pengendalian Inflasi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal untuk para dokter, bidan, dan perawat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Senin (14/10/2024). Kegiatan yang dilangsungkan di Aula UPT Bapelkes Kota Palangka Raya ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.

Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Sasaran yang ditetapkan mencakup peningkatan umur harapan hidup menjadi 72 tahun, penurunan angka kematian bayi (AKB) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup, serta penurunan angka kematian ibu (AKI) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup.

Baca Juga :  Kartu Vaksin Bakal Jadi Syarat Bepergian dan Berurusan di Kalteng

Suyuti juga memaparkan bahwa upaya penurunan AKI dan AKB telah menunjukkan hasil positif. Berdasarkan survei dasar kesehatan Indonesia 2007, AKI turun dari 334/100.000 kelahiran hidup pada 1997 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, AKB juga turun dari 46/1.000 kelahiran hidup pada 1999 menjadi 24/1.000 kelahiran hidup berdasarkan survei SDKI 2017.

“Salah satu langkah penting untuk percepatan penurunan AKI dan AKB adalah penanganan yang tepat pada komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas,” ujarnya.

Suyuti menambahkan, sekitar 15-20% kehamilan dan persalinan berisiko mengalami komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Namun, banyak dari komplikasi tersebut bisa dicegah dengan penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan.

Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer, terutama dalam resusitasi, stabilisasi, dan rujukan pasien. Peserta pelatihan berasal dari Puskesmas Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Katingan. (mmckalteng)

Baca Juga :  Kalteng Terima Penghargaan Insentif Fiskal 2024 untuk Pengendalian Inflasi

Terpopuler

Artikel Terbaru