25.4 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Hadiri Rapat Evaluasi Karhutla, Plt Gubernur Sebut Penanganan di Kal

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Plt Gubernur Kalteng mengadiri rapat evaluasi penaggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (12/11).
Rapat evaluasi itu dilaksanakan dalam rangka mengumpulkan informasi, saran, serta inovasi, untuk perbaikan penanggulangan karhutla ke depan, agar menjadi lebih baik dan efektif, efisien, dan dapat dilakukan secara baik, terutama dalam pencegahan terjadinya bencana karhutla, sebagai wujud dari kehadiran negara.
Rapat Evaluasi Penanggulangan Karhutla Tahun 2020 tersebut dibuka Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam RI Laksamana Muda (Laksda) TNI, Yusuf yang mewakili Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud M.D. Selain itu dihadiri juga oleh beberapa gubernur dan Kapolda di 11 provinsi yang rawan Karhutla, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Jawa Barat, dan Papua.
Plt Gubernur Habib Ismail mengatakan, penanganan Karhutla pada tahun 2020 di Kalteng dinilai cukup berhasil. Namun, keberhasilan itu tidak lepas dari dukungan seluruh stakeholders, baik pemerintah, TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat. Terutama juga terbantu oleh faktor cuaca.
“Penanganan karhutla di Kalteng saya rasa sudah berhasil. Karena kita telah melaksanakan penanganan sesuai prosedur-prosedur yang ada. Selain itu, koordinasi dan sinergi yang baik seluruh instansi terkait dan masyarakat tentunya menjadi penanganan lebih maksimal. Dan yang pasti juga, kondisi alam bersahabat dengan kita,” ucapnya, Jumat (13/11).
Ditegaskannya, kasus Karhutla di Kalteng tahun 2020 sangat jauh berkurang dari tahun sebelumnya. Status Siaga Karhutla di Kalteng juga telah dicabut. 
“Alhamdulillah Karhutla di Provinsi Kalteng menurun drastis dari tahun sebelumnya. Apalagi jika dibandingkan 2015 lalu. Hotspot (titik api,Red) tetap ada, karena ada yang sedikit membakar lahan, tapi tidak meluas,” pungkasnya. 
Baca Juga :  Pimpinan KPK Akan ke Palangka Raya, Begini Penjelasan Kadis PMD Kalteng
PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Plt Gubernur Kalteng mengadiri rapat evaluasi penaggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (12/11).
Rapat evaluasi itu dilaksanakan dalam rangka mengumpulkan informasi, saran, serta inovasi, untuk perbaikan penanggulangan karhutla ke depan, agar menjadi lebih baik dan efektif, efisien, dan dapat dilakukan secara baik, terutama dalam pencegahan terjadinya bencana karhutla, sebagai wujud dari kehadiran negara.
Rapat Evaluasi Penanggulangan Karhutla Tahun 2020 tersebut dibuka Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam RI Laksamana Muda (Laksda) TNI, Yusuf yang mewakili Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud M.D. Selain itu dihadiri juga oleh beberapa gubernur dan Kapolda di 11 provinsi yang rawan Karhutla, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Jawa Barat, dan Papua.
Plt Gubernur Habib Ismail mengatakan, penanganan Karhutla pada tahun 2020 di Kalteng dinilai cukup berhasil. Namun, keberhasilan itu tidak lepas dari dukungan seluruh stakeholders, baik pemerintah, TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat. Terutama juga terbantu oleh faktor cuaca.
“Penanganan karhutla di Kalteng saya rasa sudah berhasil. Karena kita telah melaksanakan penanganan sesuai prosedur-prosedur yang ada. Selain itu, koordinasi dan sinergi yang baik seluruh instansi terkait dan masyarakat tentunya menjadi penanganan lebih maksimal. Dan yang pasti juga, kondisi alam bersahabat dengan kita,” ucapnya, Jumat (13/11).
Ditegaskannya, kasus Karhutla di Kalteng tahun 2020 sangat jauh berkurang dari tahun sebelumnya. Status Siaga Karhutla di Kalteng juga telah dicabut. 
“Alhamdulillah Karhutla di Provinsi Kalteng menurun drastis dari tahun sebelumnya. Apalagi jika dibandingkan 2015 lalu. Hotspot (titik api,Red) tetap ada, karena ada yang sedikit membakar lahan, tapi tidak meluas,” pungkasnya. 
Baca Juga :  Pimpinan KPK Akan ke Palangka Raya, Begini Penjelasan Kadis PMD Kalteng

Terpopuler

Artikel Terbaru