26.3 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Pemprov Kalteng Genjot Optimalisasi Sungai Kapuas Murung sebagai Jalur Ekspor Strategis

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen untuk mengoptimalkan Sungai Kapuas Murung sebagai jalur utama ekspor komoditas dari wilayah ini. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang yang dimulai sejak 2003, bertujuan untuk memperbaiki dampak ekonomi dari sektor sumber daya alam yang selama ini lebih menguntungkan provinsi tetangga seperti Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Yulindra Dedy, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai proyek ini. Dalam perbincangannya di ruang kerja, Kamis (12/9/2024), Yulindra menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, proyek ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.

“Kami telah menyelesaikan semua dokumen studi dan administrasi yang diperlukan untuk pelaksanaan Ship To Ship (STS) di Muara Sungai Kapuas Murung,” ujarnya.

Baca Juga :  DIPA dan TKDD Kalteng Tahun 2021 Capai 16 Triliun Lebih

Proyek ini, yang menggunakan skema Public Private Partnership (PPP), melibatkan kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Pelabuhan. Skema ini memungkinkan pembiayaan dari pihak swasta selain APBN dan APBD.

Optimalisasi alur sungai dari Pelabuhan Rangga Ilung di Barito Selatan hingga Muara Kapuas di Kabupaten Kapuas diharapkan akan memperbaiki aksesibilitas kapal-kapal besar dan mengurangi ketergantungan pada alur Sungai Barito.

“Dengan mengoptimalkan alur Sungai Kapuas Murung, kami bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas kapal di alur Sungai Barito dan memungkinkan kapal di atas 5.000 GT untuk melintasi Kapuas Murung. Ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Yulindra.

Manfaat lainnya termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan partisipasi sektor swasta dalam investasi dan pengembangan logistik. Program ini diharapkan dapat mendorong perekonomian Kalteng dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Barito Utara Juara Umum FBIM, Pj Bupati Bertekad Kembangkan Seni dan Wisata Budaya Daerah

Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat pelaksanaan proyek ini.

“Kami meminta dukungan semua pihak agar visi ini dapat segera terealisasi, sehingga Kalteng dapat menikmati manfaat dari pencatatan hasil ekspor dan dampak ekonomi positif lainnya,” pungkas Yulindra. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen untuk mengoptimalkan Sungai Kapuas Murung sebagai jalur utama ekspor komoditas dari wilayah ini. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang yang dimulai sejak 2003, bertujuan untuk memperbaiki dampak ekonomi dari sektor sumber daya alam yang selama ini lebih menguntungkan provinsi tetangga seperti Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Yulindra Dedy, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai proyek ini. Dalam perbincangannya di ruang kerja, Kamis (12/9/2024), Yulindra menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, proyek ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.

“Kami telah menyelesaikan semua dokumen studi dan administrasi yang diperlukan untuk pelaksanaan Ship To Ship (STS) di Muara Sungai Kapuas Murung,” ujarnya.

Baca Juga :  DIPA dan TKDD Kalteng Tahun 2021 Capai 16 Triliun Lebih

Proyek ini, yang menggunakan skema Public Private Partnership (PPP), melibatkan kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Pelabuhan. Skema ini memungkinkan pembiayaan dari pihak swasta selain APBN dan APBD.

Optimalisasi alur sungai dari Pelabuhan Rangga Ilung di Barito Selatan hingga Muara Kapuas di Kabupaten Kapuas diharapkan akan memperbaiki aksesibilitas kapal-kapal besar dan mengurangi ketergantungan pada alur Sungai Barito.

“Dengan mengoptimalkan alur Sungai Kapuas Murung, kami bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas kapal di alur Sungai Barito dan memungkinkan kapal di atas 5.000 GT untuk melintasi Kapuas Murung. Ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Yulindra.

Manfaat lainnya termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan partisipasi sektor swasta dalam investasi dan pengembangan logistik. Program ini diharapkan dapat mendorong perekonomian Kalteng dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Barito Utara Juara Umum FBIM, Pj Bupati Bertekad Kembangkan Seni dan Wisata Budaya Daerah

Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat pelaksanaan proyek ini.

“Kami meminta dukungan semua pihak agar visi ini dapat segera terealisasi, sehingga Kalteng dapat menikmati manfaat dari pencatatan hasil ekspor dan dampak ekonomi positif lainnya,” pungkas Yulindra. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru