30.6 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Bandara Dorong Pertumbuhan Sektor Ekonomi

PALANGKA RAYA-Pemerintah
Provinsi Kalteng terus berupaya untuk mendorong geliat perekonomian di Kalteng
semakin baik. Salah satunya dengan mempersiapkan Bandara Tjilik Riwut sebagai bandara
internasional agar Kalteng semakin terbuka dengan berbagai wilayah dan mancanegara.

“Pihak Angkasa Pura juga telah
merancang, jika presiden mengumumkan pemindahan ibu kota secara resmi ke
Provinsi Kalteng, maka Bandara Tjilik Riwut perlu diperbesar dan runwaynya juga
akan diperpanjang,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri.

Dengan demikian, lanjut Fahrizal,
tentunya bandara tersebut bukan lagi menjadi bandara domestik, tetapi harus
menjadi bandara internasional dan menjadi bandara terbesar di ibu kota. “Selain
itu pemerintah juga telah menyediakan lahan seluas 20 ribu hektare, untuk
mendukung rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Katingan,” jelas Sekda
lagi.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Raih Juara 1 Nasional Penghargaan BerAKHLAK

Dikatakannya, pemprov juga
meminta agar infrastruktur yang telah tersedia di Bandara Tjilik Riwut bisa
dimanfaatkan dengan maksimal. Diharapkan bandar udara yang telah menghabiskan
anggaran negara senilai Rp700 miliar dari dana APBN tersebut, bisa menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi di Kalteng.

Untuk diketahui, terminal baru
Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat melayani
hingga 2.200 pengguna jasa penerbangan setiap harinya. Terminal baru tersebut
jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal sebelumnya, yang luasnya kurang
dari 5.000 meter persegi, serta hanya mampu melayani penumpang hingga 600 orang
per harinya. (nue/uni/ctk/nto)

PALANGKA RAYA-Pemerintah
Provinsi Kalteng terus berupaya untuk mendorong geliat perekonomian di Kalteng
semakin baik. Salah satunya dengan mempersiapkan Bandara Tjilik Riwut sebagai bandara
internasional agar Kalteng semakin terbuka dengan berbagai wilayah dan mancanegara.

“Pihak Angkasa Pura juga telah
merancang, jika presiden mengumumkan pemindahan ibu kota secara resmi ke
Provinsi Kalteng, maka Bandara Tjilik Riwut perlu diperbesar dan runwaynya juga
akan diperpanjang,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri.

Dengan demikian, lanjut Fahrizal,
tentunya bandara tersebut bukan lagi menjadi bandara domestik, tetapi harus
menjadi bandara internasional dan menjadi bandara terbesar di ibu kota. “Selain
itu pemerintah juga telah menyediakan lahan seluas 20 ribu hektare, untuk
mendukung rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Katingan,” jelas Sekda
lagi.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Raih Juara 1 Nasional Penghargaan BerAKHLAK

Dikatakannya, pemprov juga
meminta agar infrastruktur yang telah tersedia di Bandara Tjilik Riwut bisa
dimanfaatkan dengan maksimal. Diharapkan bandar udara yang telah menghabiskan
anggaran negara senilai Rp700 miliar dari dana APBN tersebut, bisa menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi di Kalteng.

Untuk diketahui, terminal baru
Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat melayani
hingga 2.200 pengguna jasa penerbangan setiap harinya. Terminal baru tersebut
jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal sebelumnya, yang luasnya kurang
dari 5.000 meter persegi, serta hanya mampu melayani penumpang hingga 600 orang
per harinya. (nue/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru