PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kerusakan Jalan Palangka Raya-Kuala Kurun menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur ini akan menjadi prioritas guna mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Meski demikian, Agustiar mengakui bahwa masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk menentukan solusi terbaik dalam menangani kondisi jalan tersebut.
“Itu juga jadi fokus utama, dan saat ini kita masih mencari solusi bersama,” ujar Agustiar, Selasa (11/3).
Terkait kemungkinan penutupan total jalan bagi truk Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kendaraan bermuatan berlebih, ia menyebut keputusan tersebut perlu dipertimbangkan secara matang agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi.
“Jika ditutup total, tentu akan berdampak pada perekonomian di Kalteng. Kita harus mencari solusi terbaik,” jelasnya.
Salah satu opsi yang tengah dikaji adalah membatasi operasional truk perusahaan hanya pada malam hari atau mengatur kembali aturan terkait muatan agar tidak merusak jalan.
“Kita lihat nanti seperti apa solusinya, yang jelas kendaraan harus tetap mematuhi aturan terkait muatannya,” pungkasnya. (hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kerusakan Jalan Palangka Raya-Kuala Kurun menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur ini akan menjadi prioritas guna mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.
Meski demikian, Agustiar mengakui bahwa masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk menentukan solusi terbaik dalam menangani kondisi jalan tersebut.
“Itu juga jadi fokus utama, dan saat ini kita masih mencari solusi bersama,” ujar Agustiar, Selasa (11/3).
Terkait kemungkinan penutupan total jalan bagi truk Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kendaraan bermuatan berlebih, ia menyebut keputusan tersebut perlu dipertimbangkan secara matang agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi.
“Jika ditutup total, tentu akan berdampak pada perekonomian di Kalteng. Kita harus mencari solusi terbaik,” jelasnya.
Salah satu opsi yang tengah dikaji adalah membatasi operasional truk perusahaan hanya pada malam hari atau mengatur kembali aturan terkait muatan agar tidak merusak jalan.
“Kita lihat nanti seperti apa solusinya, yang jelas kendaraan harus tetap mematuhi aturan terkait muatannya,” pungkasnya. (hfz)
