PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – BPBD Kalimantan Tengah. Menyampaikan bahwa potensi banjir pada akhir tahun hingga awal 2025 diperkirakan meningkat seiring masuknya musim penghujan dan pengaruh fenomena iklim global, yang terjadi saat suhu permukaan laut di tengah dan timur Samudra Pasifik lebih dingin dari biasanya (La Niña).
“Kalau sesuai kajian risiko bencana 2022–2026, potensi banjir dan karhutla itu memang menjadi bencana utama di Kalteng, terlebih pada akhir tahun yang didominasi oleh banjir,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalteng, Indra Wiratama, Kamis (11/12/2025).
Dia menjelaskan bahwa wilayah utara Kalteng seperti Barito Utara dan Murung Raya memiliki curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun sesuai prediksi BMKG.
“BMKG itu tidak mengenal musim kemarau untuk daerah utara, karena hampir setiap tahun wilayah tersebut berada dalam kondisi musim penghujan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa potensi La Niña berskala lemah turut meningkatkan intensitas hujan di sejumlah daerah.
“Dengan adanya musim penghujan ditambah La Niña, curah hujannya lumayan naik kalau boleh dikatakan,” jelasnya.
BPBD Kalteng mencatat dua kabupaten yang telah menetapkan status siaga banjir yakni Kapuas dan Lamandau.
“Kapuas bagian utara dan Gunung Mas juga termasuk wilayah yang perlu diwaspadai,” tambahnya.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Kalteng terus memetakan wilayah rawan banjir serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami melaksanakan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota serta instansi vertikal, salah satunya Kementerian PU,” ungkapnya. (*/adr)


