25.6 C
Jakarta
Thursday, April 3, 2025

Program Dispursip Kalteng Sukses Tingkatkan 60 Persen Literasi Masyarakat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip  (Dispursip) Kalimantan Tengah (Kalteng) Nunu Andriani, mengungkapkan sejumlah program yang telah dilaksanakan selama tahun 2023 untuk meningkatkan literasi di wilayah Kalimantan Tengah.

Menurutnya, berbagai bentuk program literasi yang dilakukan oleh Dispursip Kalteng telah sukses meningkatkan 50-60 persen literasi masyarakat, dan survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) pada tahun 2023 menempatkan Provinsi Kalteng pada posisi tinggi, di antara daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Selain itu, jumlah kunjungan ke perpustakaan di Kalteng meningkat tajam hingga 83 persen, dari 9.152 kali pada tahun 2022 menjadi 16.730 kali pada tahun 2023. Peminjaman buku pun meningkat sebesar 38 persen, dari 9.152 kali menjadi 12.661 kali, dengan penambahan koleksi buku sebesar 76 persen, dari 582 buku di tahun 2022 menjadi 1.024 di tahun 2023,”katanya, Kamis (11/1).

Selain menjalankan program berkaitan dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan, Dispursip Kalteng juga mencoba untuk menggandeng UMKM melalui program Kabali. Kabali atau kolaborasi antar lembaga secara holistik berbasis literasi digital, menjadi strategi yang menjadi fokus dalam upaya meningkatkan literasi di Kalteng.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Menggunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

“Kabali pun menjadi new model implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yang menjadikan penggunaan teknologi digital dan kolaborasi bersama para stakeholders dalam meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM,” jelasnya.

Nunu menyebutkan pada tahun 2023 program Kabali dimulai dengan Festival Literasi yang melibatkan tiga perguruan tinggi, enam lembaga dan 15 UMKM, dan dikunjungi oleh lebih dari 2.500 orang selama 6 hari pelaksanaan.

Tidak hanya itu, sambung Nunu program-program literasi lainnya yang dijalankan selama tahun 2023 meliputi program pelatihan menulis dan baca cepat, lokakarya penulisan, serta beasiswa bagi pelajar untuk memperoleh buku bacaan.

Nunu menyampaikan dalam menghadapi era digital, upaya meningkatkan literasi masyarakat menjadi hal yang semakin penting. Meningkatkan literasi berarti meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memperoleh informasi dengan mudah dan memperoleh pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.

Baca Juga :  Dinas PMD Kalteng Sosialisasikan Hak Politik Generasi Muda

“Meningkatkan literasi juga berarti meningkatkan kepedulian masyarakat dalam membaca, yang memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan baru dan memperluas kriteria dalam memilih informasi yang muncul di era digital saat ini,” imbuhnya.

Oleh karena itu, bagi Nunu peran perpustakaan harus semakin penting dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin meningkatkan literasinya. Mengakses perpustakaan menjadi salah satu cara terbaik dalam memperoleh informasi sebanyak-banyaknya, karena perpustakaan membuka akses ke buku yang mungkin tidak tersedia di sekolah atau di toko buku.

Masyarakat pun dapat memanfaatkan program-program pelatihan dari perpustakaan guna meningkatkan kemampuan membaca dan menulis untuk lebih mudah beradaptasi dengan era digital saat ini.

“Kalteng telah menunjukkan terobosannya dengan terus meningkatkan upaya peningkatan literasi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan menjawab kebutuhan zaman,” pungkasnya. (hfz/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip  (Dispursip) Kalimantan Tengah (Kalteng) Nunu Andriani, mengungkapkan sejumlah program yang telah dilaksanakan selama tahun 2023 untuk meningkatkan literasi di wilayah Kalimantan Tengah.

Menurutnya, berbagai bentuk program literasi yang dilakukan oleh Dispursip Kalteng telah sukses meningkatkan 50-60 persen literasi masyarakat, dan survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) pada tahun 2023 menempatkan Provinsi Kalteng pada posisi tinggi, di antara daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Selain itu, jumlah kunjungan ke perpustakaan di Kalteng meningkat tajam hingga 83 persen, dari 9.152 kali pada tahun 2022 menjadi 16.730 kali pada tahun 2023. Peminjaman buku pun meningkat sebesar 38 persen, dari 9.152 kali menjadi 12.661 kali, dengan penambahan koleksi buku sebesar 76 persen, dari 582 buku di tahun 2022 menjadi 1.024 di tahun 2023,”katanya, Kamis (11/1).

Selain menjalankan program berkaitan dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan, Dispursip Kalteng juga mencoba untuk menggandeng UMKM melalui program Kabali. Kabali atau kolaborasi antar lembaga secara holistik berbasis literasi digital, menjadi strategi yang menjadi fokus dalam upaya meningkatkan literasi di Kalteng.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Menggunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

“Kabali pun menjadi new model implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yang menjadikan penggunaan teknologi digital dan kolaborasi bersama para stakeholders dalam meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM,” jelasnya.

Nunu menyebutkan pada tahun 2023 program Kabali dimulai dengan Festival Literasi yang melibatkan tiga perguruan tinggi, enam lembaga dan 15 UMKM, dan dikunjungi oleh lebih dari 2.500 orang selama 6 hari pelaksanaan.

Tidak hanya itu, sambung Nunu program-program literasi lainnya yang dijalankan selama tahun 2023 meliputi program pelatihan menulis dan baca cepat, lokakarya penulisan, serta beasiswa bagi pelajar untuk memperoleh buku bacaan.

Nunu menyampaikan dalam menghadapi era digital, upaya meningkatkan literasi masyarakat menjadi hal yang semakin penting. Meningkatkan literasi berarti meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memperoleh informasi dengan mudah dan memperoleh pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.

Baca Juga :  Dinas PMD Kalteng Sosialisasikan Hak Politik Generasi Muda

“Meningkatkan literasi juga berarti meningkatkan kepedulian masyarakat dalam membaca, yang memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan baru dan memperluas kriteria dalam memilih informasi yang muncul di era digital saat ini,” imbuhnya.

Oleh karena itu, bagi Nunu peran perpustakaan harus semakin penting dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin meningkatkan literasinya. Mengakses perpustakaan menjadi salah satu cara terbaik dalam memperoleh informasi sebanyak-banyaknya, karena perpustakaan membuka akses ke buku yang mungkin tidak tersedia di sekolah atau di toko buku.

Masyarakat pun dapat memanfaatkan program-program pelatihan dari perpustakaan guna meningkatkan kemampuan membaca dan menulis untuk lebih mudah beradaptasi dengan era digital saat ini.

“Kalteng telah menunjukkan terobosannya dengan terus meningkatkan upaya peningkatan literasi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan menjawab kebutuhan zaman,” pungkasnya. (hfz/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru