26.7 C
Jakarta
Sunday, April 27, 2025

Kalteng Perkuat Mitigasi Cuaca Ekstrem dan Strategi Pengendalian Inflasi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkuat langkah mitigasi cuaca ekstrem dan strategi pengendalian inflasi menjelang Idulfitri 1446 H.

Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Antisipasi Cuaca Ekstrem bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (10/3/2025). Rakor berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya langkah antisipatif menghadapi bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi. Tito meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat.

“Negara harus hadir. Kita harus memahami prediksi cuaca agar bisa melakukan mitigasi dengan lebih akurat. Semakin baik prediksi, semakin kecil dampaknya,” ujar Tito.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan, termasuk mengevakuasi warga jika diperlukan.

“Kita perlu menyiapkan langkah jangka panjang, seperti mempertahankan daerah tangkapan air, membangun bendungan, dan memperlebar sungai agar aliran air tidak tersendat,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Panggil KONI Kalteng dan Cabor Peserta PON

Kepala BNPB Suharyanto melaporkan hingga 10 Maret 2025 telah terjadi 614 bencana di Indonesia, mayoritas berupa banjir (421 kejadian), cuaca ekstrem (103 kejadian), dan tanah longsor (58 kejadian). BNPB telah mengeluarkan edaran kepada BPBD di seluruh Indonesia terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana selama Ramadan dan Idulfitri 2025.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan. Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk memantau informasi cuaca dan menyebarluaskannya kepada masyarakat di daerah rawan bencana.

“Kami harap seluruh pihak aktif memantau informasi BMKG dan segera mengambil langkah antisipasi, termasuk menyiapkan infrastruktur pengendalian banjir serta memantau debit air sungai,” kata Dwikorita.

Di sektor ekonomi, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa tren inflasi cenderung meningkat saat Ramadan dan Idulfitri. Pada Februari 2025, komponen harga bergejolak mengalami deflasi bulanan tetapi tetap mencatat inflasi secara tahunan.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng Salurkan 31 Hewan Kurban untuk Masyarakat di Sukamara

“Deflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau karena penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan beberapa komoditas lainnya,” jelas Amalia.

Pada awal Maret 2025, indeks perkembangan harga (IPH) naik di 33 provinsi, turun di empat provinsi, dan stabil di satu provinsi. Komoditas penyumbang kenaikan IPH antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.

Menanggapi hal ini, Yuas Elko mengimbau pemerintah daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem sesuai peringatan BMKG.

“Setiap daerah harus menanggapi peringatan dini BMKG dengan serius untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem dan memastikan kesiapan masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Yuas menegaskan bahwa Pemprov Kalteng terus memperkuat ketahanan pangan dan mengadakan pasar murah guna menekan lonjakan harga menjelang Idulfitri.

Turut mendampingi Yuas dalam rakor ini, sejumlah pejabat instansi vertikal dan kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov Kalteng. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkuat langkah mitigasi cuaca ekstrem dan strategi pengendalian inflasi menjelang Idulfitri 1446 H.

Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Antisipasi Cuaca Ekstrem bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (10/3/2025). Rakor berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya langkah antisipatif menghadapi bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi. Tito meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat.

“Negara harus hadir. Kita harus memahami prediksi cuaca agar bisa melakukan mitigasi dengan lebih akurat. Semakin baik prediksi, semakin kecil dampaknya,” ujar Tito.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan, termasuk mengevakuasi warga jika diperlukan.

“Kita perlu menyiapkan langkah jangka panjang, seperti mempertahankan daerah tangkapan air, membangun bendungan, dan memperlebar sungai agar aliran air tidak tersendat,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Panggil KONI Kalteng dan Cabor Peserta PON

Kepala BNPB Suharyanto melaporkan hingga 10 Maret 2025 telah terjadi 614 bencana di Indonesia, mayoritas berupa banjir (421 kejadian), cuaca ekstrem (103 kejadian), dan tanah longsor (58 kejadian). BNPB telah mengeluarkan edaran kepada BPBD di seluruh Indonesia terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana selama Ramadan dan Idulfitri 2025.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan. Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk memantau informasi cuaca dan menyebarluaskannya kepada masyarakat di daerah rawan bencana.

“Kami harap seluruh pihak aktif memantau informasi BMKG dan segera mengambil langkah antisipasi, termasuk menyiapkan infrastruktur pengendalian banjir serta memantau debit air sungai,” kata Dwikorita.

Di sektor ekonomi, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa tren inflasi cenderung meningkat saat Ramadan dan Idulfitri. Pada Februari 2025, komponen harga bergejolak mengalami deflasi bulanan tetapi tetap mencatat inflasi secara tahunan.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng Salurkan 31 Hewan Kurban untuk Masyarakat di Sukamara

“Deflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau karena penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan beberapa komoditas lainnya,” jelas Amalia.

Pada awal Maret 2025, indeks perkembangan harga (IPH) naik di 33 provinsi, turun di empat provinsi, dan stabil di satu provinsi. Komoditas penyumbang kenaikan IPH antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.

Menanggapi hal ini, Yuas Elko mengimbau pemerintah daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem sesuai peringatan BMKG.

“Setiap daerah harus menanggapi peringatan dini BMKG dengan serius untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem dan memastikan kesiapan masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Yuas menegaskan bahwa Pemprov Kalteng terus memperkuat ketahanan pangan dan mengadakan pasar murah guna menekan lonjakan harga menjelang Idulfitri.

Turut mendampingi Yuas dalam rakor ini, sejumlah pejabat instansi vertikal dan kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov Kalteng. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru