25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Fix! Virus Corona Varian B1617 Asal India Sudah Masuk Palangka Raya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Indikasi telah masuknya varian baru
Virus Corona di Kalteng, akhirnya terbukti. Kementerian Kesehatan RI
menyebutka, tiga kasus mutasi virus varian B.1.617 asal India, terkonfirmasi
telah ditemukan di Kota Palangka Raya.

Setidaknya telah ditemukan tiga
sampel yang dinyatakan positif Covid-19 varian B.1.617 dari pasien
terkonfirmasi positif di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.

“Ketiga sampel yang positif
terpapar Covid-19 varian B.1.617 itu berasal dari pasien di Palangka Raya,”
kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Suyuti Syamsul, Minggu
(9/5/2021).

Suyuti membeberkan, ditemukannya
varian baru Virus Corona tersebut setelah pada 19 dan 20 Maret 2021 diambil
sampel dari pasien Covid-19 di RSUD Palangka Raya. Selanjutnya pada 27 Maret
2021 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes),
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk dilakukan pemeriksaan. Dan hasilnya
dinyatakan positif sebagai varian B.1.617 SARS-Cov-2.

Kemudian pada 8 Mei 2021, Dinkes
Kalteng kembali mengirim enam sampel pasien Covid-19, masing-masing 4 sampel
dari Kabupaten Kapuas, satu sampel dari Kotawaringin Timur, dan satu sampel dari
Kotawaringin Barat.

“Untuk sampel yang baru dirikim,
hingga saat ini belum ada hasilnya pemeriksaannya,” tukasnya.

Sebelumnya, sejak Sabtu
(8/5/2021) malam, kabar adaya varian baru virus Corona ini juga telah ramai
beredar melalui pesan berantai di aplikasi perpesanan, maupun media sosial,
tentang rilis Kementerian Kesehatan yang menyebutkan adanya temuan kasus positif
Covid-19 dari varian B.1.617.

“Hasil komunikasi kami dengan
Kepala Laboratorium Litbangkes Kemenkes, informasi hasil pemeriksaan yang
beredar melalui media sosial itu memang merupakan hasil pemeriksaan resmi.
Hasil tersebut masih merupakan laporan pendahuluan, yang dimaksudkan sebagai
bahan paparan Menteri Kesehatan RI,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ramadan, Gubernur Ajak Masyarakat Lakukan Ini

Menindaklanjuti hal itu, imbuh
Suyuti, pihaknya akan segera melakukan pelacakan epidimiologis dan pemeriksaan
serologis atau pengambilan darah pasien untuk pemeriksaan.

Tingkat Penularan Lebih Tinggi

Varian baru virus corona B1617
yang muncul di India saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak.  Mutasi virus corona ini diduga ikut
mempengaruhi lonjakan kasus infeksi di India, selain sejumlah peristiwa yang
melibatkan pertemuan massal di negara itu.

Jubir vaksinasi Kementerian
Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan di beberapa negara saat ini sedang
terjadi lonjakan kasus COVID-19. Beberapa faktor yang menjadi penyebab
peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas pergerakan
masyarakat adanya varian baru virus COVID-19 yaitu B.117 asal Inggris, kemudian
B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617.

“Varian yang oleh WHO telang
digolongkan sebagai Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga
jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui
memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan
dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” katanya pada konferensi pers
secara virtual, Selasa (4/5).

Melansir dari BBC, varian B1617 merupakan varian baru
virus corona yang pertama kali terdeteksi di India pada Bulan Oktober 2020.
Mengutip dari Strait Times, varian
B1617 disebut juga dengan ‘mutan ganda’. Hal ini karena varian virus ini
mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525 dan E484Q.

Mutasi L425R dikhawatirkan dapat
meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi.

Sementara E484Q dikhawatirkan
akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya
yang berpotensi menghindari kekebalan.

Gejala orang terinfeksi mutasi ganda corona
B.1.167 :

1. Sakit Tenggorokan

Baca Juga :  Kualitas Pengelola Keuangan Pengaruhi Akuntabilitas Anggaran

Salah satu ciri sakit tenggorokan
adalah gatal atau bengkak. Gejala tersebut juga umum terjadi pada Covid-19 dan
ditemukan di global pada 52% kasus.

2. Mata merah

Konjungtivitis atau mata merah
bisa dialami pasien COVID-19, terlebih jika virus masuk lewat mata. Menurut
studi dari Wiley Online Library, gejala berupa mata terasa terbakar, keluar
cairan dari satu atau kedua mata, nanah menempel di bulu mata, serta rasa gatal.

3. Kelelahan

Orang yang akhirnya positif
Covid-19 sebelumnya mengalami tanda kelelahan dan lemah.

4. Nyeri di Bagian Tubuh

Menurut para dokter, banyak orang
positif Covid-19 merasakan nyeri di tubuh, sendi dan otot. Dikabarkan ini
karena virus corona menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting pada
tubuh manusia.

5. Demam dan Menggigil

Selain itu orang yang terinfeksi mengalami
demam dan menggigil. Tanda lainnya adalah kedinginana dan pilek tidak biasa.

6. Mual, Muntah dan Diare

Pasien dengan infeksi Covid-19
juga mengalami gejala mual dan muntah.

7. Pusing

Terdapat banyak laporan mengalami
gejala neurologis yakni pusing, malaise dan mual.

8. Tidak ada air liur

Disebutkan jika tubuh manusia
gagal air liur yang bisa melindungi mulut dari bakteri jahat, kata para ahli.
Dengan gejala ini, ada kemungkinan orang yang mengalami kesulitan mengunyah
serta berbicara.

9. Ruam di kulit

Selain gejala tadi, gejala lain
orang yang terinfeksi B1617 adalah adanya ruam di kulit. Professor Tim Spector
dari fakultas epidemiologi gentik di King’s College London Inggris, dalam akun
Twitternya menuliskan gejala ini dialami oleh satu dari lima orang terkena
Covid-19. Gejala tersebut salah satunya .

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Indikasi telah masuknya varian baru
Virus Corona di Kalteng, akhirnya terbukti. Kementerian Kesehatan RI
menyebutka, tiga kasus mutasi virus varian B.1.617 asal India, terkonfirmasi
telah ditemukan di Kota Palangka Raya.

Setidaknya telah ditemukan tiga
sampel yang dinyatakan positif Covid-19 varian B.1.617 dari pasien
terkonfirmasi positif di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.

“Ketiga sampel yang positif
terpapar Covid-19 varian B.1.617 itu berasal dari pasien di Palangka Raya,”
kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Suyuti Syamsul, Minggu
(9/5/2021).

Suyuti membeberkan, ditemukannya
varian baru Virus Corona tersebut setelah pada 19 dan 20 Maret 2021 diambil
sampel dari pasien Covid-19 di RSUD Palangka Raya. Selanjutnya pada 27 Maret
2021 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes),
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk dilakukan pemeriksaan. Dan hasilnya
dinyatakan positif sebagai varian B.1.617 SARS-Cov-2.

Kemudian pada 8 Mei 2021, Dinkes
Kalteng kembali mengirim enam sampel pasien Covid-19, masing-masing 4 sampel
dari Kabupaten Kapuas, satu sampel dari Kotawaringin Timur, dan satu sampel dari
Kotawaringin Barat.

“Untuk sampel yang baru dirikim,
hingga saat ini belum ada hasilnya pemeriksaannya,” tukasnya.

Sebelumnya, sejak Sabtu
(8/5/2021) malam, kabar adaya varian baru virus Corona ini juga telah ramai
beredar melalui pesan berantai di aplikasi perpesanan, maupun media sosial,
tentang rilis Kementerian Kesehatan yang menyebutkan adanya temuan kasus positif
Covid-19 dari varian B.1.617.

“Hasil komunikasi kami dengan
Kepala Laboratorium Litbangkes Kemenkes, informasi hasil pemeriksaan yang
beredar melalui media sosial itu memang merupakan hasil pemeriksaan resmi.
Hasil tersebut masih merupakan laporan pendahuluan, yang dimaksudkan sebagai
bahan paparan Menteri Kesehatan RI,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ramadan, Gubernur Ajak Masyarakat Lakukan Ini

Menindaklanjuti hal itu, imbuh
Suyuti, pihaknya akan segera melakukan pelacakan epidimiologis dan pemeriksaan
serologis atau pengambilan darah pasien untuk pemeriksaan.

Tingkat Penularan Lebih Tinggi

Varian baru virus corona B1617
yang muncul di India saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak.  Mutasi virus corona ini diduga ikut
mempengaruhi lonjakan kasus infeksi di India, selain sejumlah peristiwa yang
melibatkan pertemuan massal di negara itu.

Jubir vaksinasi Kementerian
Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan di beberapa negara saat ini sedang
terjadi lonjakan kasus COVID-19. Beberapa faktor yang menjadi penyebab
peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas pergerakan
masyarakat adanya varian baru virus COVID-19 yaitu B.117 asal Inggris, kemudian
B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617.

“Varian yang oleh WHO telang
digolongkan sebagai Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga
jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui
memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan
dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” katanya pada konferensi pers
secara virtual, Selasa (4/5).

Melansir dari BBC, varian B1617 merupakan varian baru
virus corona yang pertama kali terdeteksi di India pada Bulan Oktober 2020.
Mengutip dari Strait Times, varian
B1617 disebut juga dengan ‘mutan ganda’. Hal ini karena varian virus ini
mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525 dan E484Q.

Mutasi L425R dikhawatirkan dapat
meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi.

Sementara E484Q dikhawatirkan
akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya
yang berpotensi menghindari kekebalan.

Gejala orang terinfeksi mutasi ganda corona
B.1.167 :

1. Sakit Tenggorokan

Baca Juga :  Kualitas Pengelola Keuangan Pengaruhi Akuntabilitas Anggaran

Salah satu ciri sakit tenggorokan
adalah gatal atau bengkak. Gejala tersebut juga umum terjadi pada Covid-19 dan
ditemukan di global pada 52% kasus.

2. Mata merah

Konjungtivitis atau mata merah
bisa dialami pasien COVID-19, terlebih jika virus masuk lewat mata. Menurut
studi dari Wiley Online Library, gejala berupa mata terasa terbakar, keluar
cairan dari satu atau kedua mata, nanah menempel di bulu mata, serta rasa gatal.

3. Kelelahan

Orang yang akhirnya positif
Covid-19 sebelumnya mengalami tanda kelelahan dan lemah.

4. Nyeri di Bagian Tubuh

Menurut para dokter, banyak orang
positif Covid-19 merasakan nyeri di tubuh, sendi dan otot. Dikabarkan ini
karena virus corona menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting pada
tubuh manusia.

5. Demam dan Menggigil

Selain itu orang yang terinfeksi mengalami
demam dan menggigil. Tanda lainnya adalah kedinginana dan pilek tidak biasa.

6. Mual, Muntah dan Diare

Pasien dengan infeksi Covid-19
juga mengalami gejala mual dan muntah.

7. Pusing

Terdapat banyak laporan mengalami
gejala neurologis yakni pusing, malaise dan mual.

8. Tidak ada air liur

Disebutkan jika tubuh manusia
gagal air liur yang bisa melindungi mulut dari bakteri jahat, kata para ahli.
Dengan gejala ini, ada kemungkinan orang yang mengalami kesulitan mengunyah
serta berbicara.

9. Ruam di kulit

Selain gejala tadi, gejala lain
orang yang terinfeksi B1617 adalah adanya ruam di kulit. Professor Tim Spector
dari fakultas epidemiologi gentik di King’s College London Inggris, dalam akun
Twitternya menuliskan gejala ini dialami oleh satu dari lima orang terkena
Covid-19. Gejala tersebut salah satunya .

Terpopuler

Artikel Terbaru