27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Siap-siap, Kalteng Mulai Masuki Musim Kemarau

PALANGKA RAYA-Provinsi Kalteng harus sudah siap-siap mewaspadai,
potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sebab di Juni ini
sudah memasuki musim kemarau. Ditambah disejumlah wilayah di Kalteng sudah mengalami
kekeringan.

“Ya diawal pertengahan Juni
sampai awal Juli Kalteng sudah mulai memasuki musim kemarau, dan disebagian
wilayah di Kalteng ada yang sudah alami kekeringan, dengan intensitas hujan
yang relatif sedikit,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kalteng Mofit Saptono melalui Kasubid Kedaruratan Alpius Patanan, belum
lama ini.

Alpius mengatakan, untuk
Kabupaten Barito Selatan (Barsel) saat ini sudah menetapkan status siaga
darurat karhutla, sebab di wilayah itu sudah ada terjadinya karhutla dalam
dibulan Mei lalu dengan luasan kebakaran kurang lebih satu hektar.

“Karena sudah terjadi kebakaran
itu makanya mereka menetapkan siaga darurat agar penangganannya cepat
dilakukan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Usulkan Dua Raperda Soal Tata Ruang dan Perangkat Daerah

Selain itupun, jelasnya sebagian
daerah yang mengalami kekeringan seperti Kapuas, Barito Timur, Barito Utara,
sampai sebagian Pulang Pisau, sedangkan untuk daerah Barat Kalteng masih bisa
dikatakan lembab. Sebab masih ada daerah yang diguyur hujan.

“Untuk daerah-daerah itu sebagain
hujan relatif minim, dan cuaca panas mendominasi sehingga potensi karhutlapun
besar dapat terjadi,” beber Alpius.

Ditekankan Alpius, agar Kota
Palangka Raya sebagai barometer wilayah di Kalteng untuk karhutla dapat menjaga
wilayahnya. Karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya karhutla di kota ini
cukup tinggi.

“Agar ini menjadi perhatian
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, bagaimana caranya dapat mengamankan
wilayahnya jangan sampai terjadi karhutla yang cukup parah di tahun ini, karena
barometer keberhasilan Kalteng dalam penanggulangan karhutla,” tegasnya.

Meski hingga saat ini wilayah
Palangka Raya belum mengalami kondisi karhutla yang mengarah pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Namun dari sisi kesiapan Pemko setempat segala upaya terus
dijalankan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Raih Penghargaan Menuju Informatif KIP

Plt Kepala BPBD Kota Palangka
Raya, Supriyanto mengatakan jika pihaknya terlah mengkoordinasikan terkait
status karhutla. Dan Dalam rapat koordinasi baru-baru ini digelar dimeminta
usulan dari semua tim karhutla guna menetapkan status.  “Ada kesepakatan jika status karhutla
ditingkatkan,” ucapnya.

Lanjutnya, status karhutla di
Palangka Raya masih biasa meskipun sudah ada beberapa wilayah kelurahan terjadi
kebakaran lahan namun lebih disebabkan dilakukan dengan sengaja.Sebab usulan
status karhutla tidak bisa dari bawah, karena OPD atau instansi vertikal
sifatnya hanya melaksanakan tugas.

“Jadi yang berhak meningkatkan
status karhutla ini adalah wali kota, karena wali kota merupakan dansatgas
karhutla Kota Palangka Raya,” tukasnya. (ari/ala/ctk/nto)

PALANGKA RAYA-Provinsi Kalteng harus sudah siap-siap mewaspadai,
potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sebab di Juni ini
sudah memasuki musim kemarau. Ditambah disejumlah wilayah di Kalteng sudah mengalami
kekeringan.

“Ya diawal pertengahan Juni
sampai awal Juli Kalteng sudah mulai memasuki musim kemarau, dan disebagian
wilayah di Kalteng ada yang sudah alami kekeringan, dengan intensitas hujan
yang relatif sedikit,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kalteng Mofit Saptono melalui Kasubid Kedaruratan Alpius Patanan, belum
lama ini.

Alpius mengatakan, untuk
Kabupaten Barito Selatan (Barsel) saat ini sudah menetapkan status siaga
darurat karhutla, sebab di wilayah itu sudah ada terjadinya karhutla dalam
dibulan Mei lalu dengan luasan kebakaran kurang lebih satu hektar.

“Karena sudah terjadi kebakaran
itu makanya mereka menetapkan siaga darurat agar penangganannya cepat
dilakukan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Usulkan Dua Raperda Soal Tata Ruang dan Perangkat Daerah

Selain itupun, jelasnya sebagian
daerah yang mengalami kekeringan seperti Kapuas, Barito Timur, Barito Utara,
sampai sebagian Pulang Pisau, sedangkan untuk daerah Barat Kalteng masih bisa
dikatakan lembab. Sebab masih ada daerah yang diguyur hujan.

“Untuk daerah-daerah itu sebagain
hujan relatif minim, dan cuaca panas mendominasi sehingga potensi karhutlapun
besar dapat terjadi,” beber Alpius.

Ditekankan Alpius, agar Kota
Palangka Raya sebagai barometer wilayah di Kalteng untuk karhutla dapat menjaga
wilayahnya. Karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya karhutla di kota ini
cukup tinggi.

“Agar ini menjadi perhatian
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, bagaimana caranya dapat mengamankan
wilayahnya jangan sampai terjadi karhutla yang cukup parah di tahun ini, karena
barometer keberhasilan Kalteng dalam penanggulangan karhutla,” tegasnya.

Meski hingga saat ini wilayah
Palangka Raya belum mengalami kondisi karhutla yang mengarah pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Namun dari sisi kesiapan Pemko setempat segala upaya terus
dijalankan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Raih Penghargaan Menuju Informatif KIP

Plt Kepala BPBD Kota Palangka
Raya, Supriyanto mengatakan jika pihaknya terlah mengkoordinasikan terkait
status karhutla. Dan Dalam rapat koordinasi baru-baru ini digelar dimeminta
usulan dari semua tim karhutla guna menetapkan status.  “Ada kesepakatan jika status karhutla
ditingkatkan,” ucapnya.

Lanjutnya, status karhutla di
Palangka Raya masih biasa meskipun sudah ada beberapa wilayah kelurahan terjadi
kebakaran lahan namun lebih disebabkan dilakukan dengan sengaja.Sebab usulan
status karhutla tidak bisa dari bawah, karena OPD atau instansi vertikal
sifatnya hanya melaksanakan tugas.

“Jadi yang berhak meningkatkan
status karhutla ini adalah wali kota, karena wali kota merupakan dansatgas
karhutla Kota Palangka Raya,” tukasnya. (ari/ala/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru