26.1 C
Jakarta
Wednesday, April 2, 2025

Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang, Tulang Punggung Ekonomi Nelayan Seruyan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang di Kabupaten Seruyan menjadi pusat aktivitas perikanan yang menopang ekonomi masyarakat pesisir. Fasilitas ini tidak hanya mendukung operasional kapal perikanan, tetapi juga meningkatkan produksi tangkapan, kualitas hasil laut, serta kesejahteraan nelayan.

Pengembangan sektor kelautan dan perikanan pun menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran.

Pelabuhan yang terletak di Jalan Ais Nasution, Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir ini memainkan peran strategis dalam rantai pasok perikanan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalteng, H. Darliansjah, menegaskan bahwa keberadaan pelabuhan ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang merupakan salah satu UPT yang memiliki fungsi vital dalam pelayanan bagi masyarakat pesisir dan nelayan,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

Darliansjah menjelaskan bahwa jumlah nelayan yang berada di wilayah binaan UPT Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang mencapai 520 pemilik kapal perikanan. Mereka tersebar di dua kecamatan, yakni Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur.

Baca Juga :  DLH Kalteng Dorong Masyarakat Memanfaatkan Pekarangan

Kecamatan Seruyan Hilir mencakup Kelurahan Kuala Pembuang I (9 nelayan pemilik kapal), Kelurahan Kuala Pembuang II (151), Desa Sungai Undang (266), Desa Persil Raya (9), dan Desa Sungai Perlu (9).

Sementara di Kecamatan Seruyan Hilir Timur, jumlah nelayan terdiri dari Desa Sungai Bakau (73), Desa Pematang Panjang (2), dan Desa Kartika Bhakti (1).

“UPT PP Kuala Pembuang terus berupaya meningkatkan produksi perikanan. Pada Februari 2025, total hasil tangkapan ikan yang tercatat mencapai 9.873 kg,” kata Darliansjah.

Tercatat, pada bulan yang sama, jumlah kapal yang beroperasi di pelabuhan ini mencapai 109 unit, terdiri dari kapal berukuran di bawah 5 GT, 5-10 GT, dan 10-20 GT. Alat tangkap yang digunakan meliputi kapal sero, lampara dasar, serta jaring insang.

Baca Juga :  Kabut Asap Pekat, Satgas Pengendalian Karhutla Bagikan Masker ke Masyarakat

Jenis hasil laut yang dominan di pelabuhan ini mencakup udang krosok merah, udang kapur, udang dogol, udang manis, cumi-cumi, dan lobster. Sementara itu, jenis ikan yang banyak ditangkap antara lain bandeng, tenggiri, senangin, talang-talang, kakap putih, belanak, bawal putih, serta bawal hitam.

Lebih lanjut, Darliansjah mengungkapkan bahwa kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal nelayan di PP Kuala Pembuang rata-rata mencapai 60.000 liter per bulan. Penyalurannya dilakukan melalui SPBUN KSU GAPOKTANAS di pelabuhan tersebut. Selain itu, kebutuhan es perbekalan nelayan pada Februari 2025 tercatat sebesar 35.160 kg.

“Keberadaan pelabuhan ini sangat mendukung aktivitas nelayan, sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat pesisir di Kalimantan Tengah,” tutup Darliansjah. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang di Kabupaten Seruyan menjadi pusat aktivitas perikanan yang menopang ekonomi masyarakat pesisir. Fasilitas ini tidak hanya mendukung operasional kapal perikanan, tetapi juga meningkatkan produksi tangkapan, kualitas hasil laut, serta kesejahteraan nelayan.

Pengembangan sektor kelautan dan perikanan pun menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran.

Pelabuhan yang terletak di Jalan Ais Nasution, Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir ini memainkan peran strategis dalam rantai pasok perikanan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalteng, H. Darliansjah, menegaskan bahwa keberadaan pelabuhan ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang merupakan salah satu UPT yang memiliki fungsi vital dalam pelayanan bagi masyarakat pesisir dan nelayan,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

Darliansjah menjelaskan bahwa jumlah nelayan yang berada di wilayah binaan UPT Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang mencapai 520 pemilik kapal perikanan. Mereka tersebar di dua kecamatan, yakni Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur.

Baca Juga :  DLH Kalteng Dorong Masyarakat Memanfaatkan Pekarangan

Kecamatan Seruyan Hilir mencakup Kelurahan Kuala Pembuang I (9 nelayan pemilik kapal), Kelurahan Kuala Pembuang II (151), Desa Sungai Undang (266), Desa Persil Raya (9), dan Desa Sungai Perlu (9).

Sementara di Kecamatan Seruyan Hilir Timur, jumlah nelayan terdiri dari Desa Sungai Bakau (73), Desa Pematang Panjang (2), dan Desa Kartika Bhakti (1).

“UPT PP Kuala Pembuang terus berupaya meningkatkan produksi perikanan. Pada Februari 2025, total hasil tangkapan ikan yang tercatat mencapai 9.873 kg,” kata Darliansjah.

Tercatat, pada bulan yang sama, jumlah kapal yang beroperasi di pelabuhan ini mencapai 109 unit, terdiri dari kapal berukuran di bawah 5 GT, 5-10 GT, dan 10-20 GT. Alat tangkap yang digunakan meliputi kapal sero, lampara dasar, serta jaring insang.

Baca Juga :  Kabut Asap Pekat, Satgas Pengendalian Karhutla Bagikan Masker ke Masyarakat

Jenis hasil laut yang dominan di pelabuhan ini mencakup udang krosok merah, udang kapur, udang dogol, udang manis, cumi-cumi, dan lobster. Sementara itu, jenis ikan yang banyak ditangkap antara lain bandeng, tenggiri, senangin, talang-talang, kakap putih, belanak, bawal putih, serta bawal hitam.

Lebih lanjut, Darliansjah mengungkapkan bahwa kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal nelayan di PP Kuala Pembuang rata-rata mencapai 60.000 liter per bulan. Penyalurannya dilakukan melalui SPBUN KSU GAPOKTANAS di pelabuhan tersebut. Selain itu, kebutuhan es perbekalan nelayan pada Februari 2025 tercatat sebesar 35.160 kg.

“Keberadaan pelabuhan ini sangat mendukung aktivitas nelayan, sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat pesisir di Kalimantan Tengah,” tutup Darliansjah. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru