33.8 C
Jakarta
Saturday, August 9, 2025

Plt Kadiskominfosantik Kalteng Tekankan Etika Jurnalistik di Era Digital kepada IMM

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gelombang informasi datang tanpa henti. Di tengah pusaran itulah, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah, Rangga Lesmana, mengingatkan para pemuda agar tetap berpegang pada nilai etik dalam praktik jurnalistik.

Pesan itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Jurnalistik dan Sarasehan bertajuk “Peran Pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam Jurnalisme Etis dan Berkeadaban”, yang digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Rabu (6/8/2025).

Menurut Rangga, dunia digital memang menawarkan ruang yang luas bagi siapa pun untuk bersuara, namun tetap membutuhkan kebijaksanaan dalam menyampaikan informasi.

“Dari bangun tidur sampai kembali tidur, kita dikelilingi informasi. Maka pemuda harus bisa menulis dengan kritis, tetapi tetap etis dan elegan,” ucap Rangga Lesmana di hadapan peserta dan sejumlah tokoh dari berbagai instansi.

Baca Juga :  Perkuat Peran Dayak dalam Pembangunan

Ia menekankan, derasnya arus informasi tidak selalu membawa manfaat. Ada sisi gelap yang tak bisa diabaikan seperti hoaks, disinformasi, hingga polarisasi opini. Dalam situasi seperti ini, mahasiswa dituntut menjadi penjaga moral informasi.

Menurut Rangga, literasi digital tak cukup hanya soal kemampuan teknis. Ada tanggung jawab etik yang harus menyertai keberanian menyuarakan kebenaran, termasuk pemahaman akan regulasi.

“Jurnalisme tidak hanya soal kecepatan, tapi juga soal keberimbangan dan tanggung jawab. Jangan lupa, Undang-Undang ITE mengatur semua itu. Maka setiap karya jurnalistik harus aman, inovatif, dan tentu saja kolaboratif,” tegasnya.

Ia pun menggarisbawahi bahwa menjadi jurnalis di era digital bukan hanya soal menulis, tetapi bagaimana bersikap. Pemuda, katanya, harus mampu menjadi agen perubahan yang cerdas memilah dan menyampaikan informasi secara konstruktif.

Baca Juga :  Nuryakin Ingatkan Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Semakin Baik

Lebih jauh, Rangga mendorong agar pelatihan seperti ini tak berhenti di satu titik. Harus berkelanjutan, karena di sinilah letak investasi masa depan – mencetak generasi yang tidak hanya melek media, tetapi juga memiliki pijakan etika dan kecintaan pada budaya lokal.

Pelatihan jurnalistik ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari, mencakup sesi teknik menulis berita, etika jurnalistik, hingga diskusi peran media dalam pembangunan daerah.

Kegiatan dibuka resmi oleh perwakilan Pemerintah Kota Palangka Raya. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, Ketua Lazismu Palangka Raya Budianur, Direktur Humas Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Junaidi, serta Mariani dari Bidang Pendidikan PWI Kalteng. Para kader IMM Palangka Raya hadir sebagai peserta aktif dalam pelatihan ini. (mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gelombang informasi datang tanpa henti. Di tengah pusaran itulah, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah, Rangga Lesmana, mengingatkan para pemuda agar tetap berpegang pada nilai etik dalam praktik jurnalistik.

Pesan itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Jurnalistik dan Sarasehan bertajuk “Peran Pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam Jurnalisme Etis dan Berkeadaban”, yang digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Rabu (6/8/2025).

Menurut Rangga, dunia digital memang menawarkan ruang yang luas bagi siapa pun untuk bersuara, namun tetap membutuhkan kebijaksanaan dalam menyampaikan informasi.

“Dari bangun tidur sampai kembali tidur, kita dikelilingi informasi. Maka pemuda harus bisa menulis dengan kritis, tetapi tetap etis dan elegan,” ucap Rangga Lesmana di hadapan peserta dan sejumlah tokoh dari berbagai instansi.

Baca Juga :  Perkuat Peran Dayak dalam Pembangunan

Ia menekankan, derasnya arus informasi tidak selalu membawa manfaat. Ada sisi gelap yang tak bisa diabaikan seperti hoaks, disinformasi, hingga polarisasi opini. Dalam situasi seperti ini, mahasiswa dituntut menjadi penjaga moral informasi.

Menurut Rangga, literasi digital tak cukup hanya soal kemampuan teknis. Ada tanggung jawab etik yang harus menyertai keberanian menyuarakan kebenaran, termasuk pemahaman akan regulasi.

“Jurnalisme tidak hanya soal kecepatan, tapi juga soal keberimbangan dan tanggung jawab. Jangan lupa, Undang-Undang ITE mengatur semua itu. Maka setiap karya jurnalistik harus aman, inovatif, dan tentu saja kolaboratif,” tegasnya.

Ia pun menggarisbawahi bahwa menjadi jurnalis di era digital bukan hanya soal menulis, tetapi bagaimana bersikap. Pemuda, katanya, harus mampu menjadi agen perubahan yang cerdas memilah dan menyampaikan informasi secara konstruktif.

Baca Juga :  Nuryakin Ingatkan Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Semakin Baik

Lebih jauh, Rangga mendorong agar pelatihan seperti ini tak berhenti di satu titik. Harus berkelanjutan, karena di sinilah letak investasi masa depan – mencetak generasi yang tidak hanya melek media, tetapi juga memiliki pijakan etika dan kecintaan pada budaya lokal.

Pelatihan jurnalistik ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari, mencakup sesi teknik menulis berita, etika jurnalistik, hingga diskusi peran media dalam pembangunan daerah.

Kegiatan dibuka resmi oleh perwakilan Pemerintah Kota Palangka Raya. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, Ketua Lazismu Palangka Raya Budianur, Direktur Humas Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Junaidi, serta Mariani dari Bidang Pendidikan PWI Kalteng. Para kader IMM Palangka Raya hadir sebagai peserta aktif dalam pelatihan ini. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru