25.5 C
Jakarta
Wednesday, February 5, 2025

Alat RT-PCR di RSDS Siap Dipergunakan

PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Doris Sylvanus, Kota Palangka Raya kini
sudah miliki alat pemeriksaan Real Time-Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR. Alat
tersebut mampu memeriksa 32 spesimen hasil swab pasien atau cairan dalam
tenggorokan dan hidung pasien dalam sehari.

Hal itu tentunya menjadi angin
segar bagi tenaga medis, khususnya warga Kalimantan Tengah. Sebab, Alat yang
digunakan untuk pemeriksaan Covid-19 tersebut mampu memberikan hasil lebih cepat
dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Direktur Rumah Sakit Doris
Sylvanus Yayu Indriati menuturkan alat PCR yang datang sudah di trial perdana
pada Selasa (5/5). Semuanya sudah melewati pengujian beberapa hari yang lalu. “Untuk
pertama ada 36 pasien dengan 72 sample yang kita ambil kemarin. Yaitu swab dari
hidung dan tenggorokan pasien,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementan Diharapkan Fokus Kembangkan BUN 500

Yayu menjelaskan, alat PCR
tersebut nantinya akan menunnjukkan hasil apakah hasil sample tersebut dinyatakan
positif atau negatif Covid-19.

Dengan alat ini, nantinya
pemeriksaan swab akan lebih cepat dikonfirmasi hasilnya dan tentunya tidak
perlu menunggu dengan jangka waktu yang lama.

Seperti diketahui, Kalimantan
Tengah khususnya Doris Sylvanus masih bergantung pada Kota-kota besar di
Indonesia dalam hal test PCR ini.

Dalam kesempatan ini, Yayu juga
mengatakan cara uji sample juga melalui beberapa tahap. Tahaoan tersebut pun
tak lama hanya membutuhkan waktu sekira 5 jam.

“Sample akan diekstrak
terlebih dahulu dengan mesin ektraktor. Nantinya pengekstrakkan spesimen itu
perlu waktu 3 jam. Setelah dimasukkan ke alat PCR, perlu waktu sekira satu
jam,” jelasnya.

Baca Juga :  Perempuan Cerdas, Miliki Segudang Inovasi Membangun Kalteng

Oleh karena itu, bagi pasien
positif mauoun PDP Covid-19 yang berada di Kalimantan Tengah tak terkecuali
pasien yang sudah lama menjalani masa pemulihan atau isolasi akan dipermudah
dengan adanya alat ini.

“Pasien rata-rata menunggu
lama karena hasil konfirmasi negatif atau positi masih menunggu dari pusat.
Dengan adanya alat ini, kalau kita tidak terima hasil konfirmasi beberapa hari
nantinya akan kita ulang sendiri dengan alat yang baru,” tutup Yayu.

PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Doris Sylvanus, Kota Palangka Raya kini
sudah miliki alat pemeriksaan Real Time-Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR. Alat
tersebut mampu memeriksa 32 spesimen hasil swab pasien atau cairan dalam
tenggorokan dan hidung pasien dalam sehari.

Hal itu tentunya menjadi angin
segar bagi tenaga medis, khususnya warga Kalimantan Tengah. Sebab, Alat yang
digunakan untuk pemeriksaan Covid-19 tersebut mampu memberikan hasil lebih cepat
dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Direktur Rumah Sakit Doris
Sylvanus Yayu Indriati menuturkan alat PCR yang datang sudah di trial perdana
pada Selasa (5/5). Semuanya sudah melewati pengujian beberapa hari yang lalu. “Untuk
pertama ada 36 pasien dengan 72 sample yang kita ambil kemarin. Yaitu swab dari
hidung dan tenggorokan pasien,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementan Diharapkan Fokus Kembangkan BUN 500

Yayu menjelaskan, alat PCR
tersebut nantinya akan menunnjukkan hasil apakah hasil sample tersebut dinyatakan
positif atau negatif Covid-19.

Dengan alat ini, nantinya
pemeriksaan swab akan lebih cepat dikonfirmasi hasilnya dan tentunya tidak
perlu menunggu dengan jangka waktu yang lama.

Seperti diketahui, Kalimantan
Tengah khususnya Doris Sylvanus masih bergantung pada Kota-kota besar di
Indonesia dalam hal test PCR ini.

Dalam kesempatan ini, Yayu juga
mengatakan cara uji sample juga melalui beberapa tahap. Tahaoan tersebut pun
tak lama hanya membutuhkan waktu sekira 5 jam.

“Sample akan diekstrak
terlebih dahulu dengan mesin ektraktor. Nantinya pengekstrakkan spesimen itu
perlu waktu 3 jam. Setelah dimasukkan ke alat PCR, perlu waktu sekira satu
jam,” jelasnya.

Baca Juga :  Perempuan Cerdas, Miliki Segudang Inovasi Membangun Kalteng

Oleh karena itu, bagi pasien
positif mauoun PDP Covid-19 yang berada di Kalimantan Tengah tak terkecuali
pasien yang sudah lama menjalani masa pemulihan atau isolasi akan dipermudah
dengan adanya alat ini.

“Pasien rata-rata menunggu
lama karena hasil konfirmasi negatif atau positi masih menunggu dari pusat.
Dengan adanya alat ini, kalau kita tidak terima hasil konfirmasi beberapa hari
nantinya akan kita ulang sendiri dengan alat yang baru,” tutup Yayu.

Terpopuler

Artikel Terbaru