30.1 C
Jakarta
Monday, September 8, 2025

Dislutkan Kalteng Ingatkan Bahaya Destructive Fishing

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menegaskan komitmen pihaknya dalam mengawasi dan mencegah praktik penangkapan ikan dengan cara yang merusak atau destructive fishing.

“Destructive fishing adalah kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan, alat, atau cara yang merusak sumber daya ikan maupun lingkungannya,” tegas Sri Widanarni, Rabu (3/9).

Menurutnya. Sejumlah alat yang biasa digunakan dalam praktik ilegal tersebut antara lain bahan peledak, bahan beracun, setrum, hingga alat tangkap lain yang tidak ramah lingkungan.

Ia menekankan. Dampak yang ditimbulkan dari destructive fishing sangat merugikan. Selain mengakibatkan kerusakan terumbu karang, juga memicu kematian ikan target maupun non target.

Baca Juga :  Sinergi Pemerintah dan Organisasi Sosial, Kalteng Perkuat Pemberdayaan Perempuan dan UMKM

“Praktik ini mengancam keberlanjutan populasi ikan serta merusak mata rantai makanan di ekosistem perairan,” jelasnya.

Dislutkan Kalteng mengajak seluruh pihak, termasuk nelayan dan masyarakat pesisir, untuk bersama-sama menjaga kelestarian sumber daya ikan.

“Kita harus memastikan kegiatan perikanan di Kalteng tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan, demi kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian alam,” pungkasnya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menegaskan komitmen pihaknya dalam mengawasi dan mencegah praktik penangkapan ikan dengan cara yang merusak atau destructive fishing.

“Destructive fishing adalah kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan, alat, atau cara yang merusak sumber daya ikan maupun lingkungannya,” tegas Sri Widanarni, Rabu (3/9).

Menurutnya. Sejumlah alat yang biasa digunakan dalam praktik ilegal tersebut antara lain bahan peledak, bahan beracun, setrum, hingga alat tangkap lain yang tidak ramah lingkungan.

Ia menekankan. Dampak yang ditimbulkan dari destructive fishing sangat merugikan. Selain mengakibatkan kerusakan terumbu karang, juga memicu kematian ikan target maupun non target.

Baca Juga :  Sinergi Pemerintah dan Organisasi Sosial, Kalteng Perkuat Pemberdayaan Perempuan dan UMKM

“Praktik ini mengancam keberlanjutan populasi ikan serta merusak mata rantai makanan di ekosistem perairan,” jelasnya.

Dislutkan Kalteng mengajak seluruh pihak, termasuk nelayan dan masyarakat pesisir, untuk bersama-sama menjaga kelestarian sumber daya ikan.

“Kita harus memastikan kegiatan perikanan di Kalteng tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan, demi kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian alam,” pungkasnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru