PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggelar Pelatihan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara Blended Learning bagi aparatur pengelola pendidikan di lingkungan Pemerintah Provinsi.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Hamka , mewakili Gubernur Kalteng, di Palangka Raya. Kamis (31/7/2025).
Gubernur dalam sambutan yang dibacakan oleh Hamka, menyampaikan pentingnya penguatan kapasitas aparatur dalam mengelola Dana BOS secara tepat, cepat, dan akuntabel.
Dana BOS, menurutnya, merupakan salah satu program strategis pemerintah dalam mendukung pendidikan dasar tanpa pungutan biaya, yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat luas.
“Dana BOS adalah bentuk kehadiran negara dalam menjamin akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Maka pengelolaannya tidak boleh asal-asalan. ASN kita harus paham tata kelola yang benar, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Hamka menyampaikan penghargaan atas kolaborasi antar instansi dalam pelaksanaan pelatihan ini, dan berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh serta menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas.
Kepala BPSDM Kalteng Nunu Andriani menyampaikan, pelatihan ini dirancang sebagai bentuk intervensi kelembagaan untuk menjawab tantangan pengelolaan keuangan pendidikan yang semakin kompleks.
Ia menekankan pentingnya membangun kompetensi sekaligus integritas ASN dalam mengelola anggaran negara.
“Dana BOS bukan sekedar anggaran, tapi amanah besar untuk mendukung kualitas pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu, ASN yang menanganinya harus benar-benar memahami aturan, prinsip akuntabilitas, dan juga memiliki sensitivitas terhadap dampaknya bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pelatihan ini diikuti oleh para Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional dari sejumlah instansi, serta menghadirkan fasilitator dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek RI dan pemerintah daerah.
Metode blended learning digunakan untuk menggabungkan efektivitas pembelajaran tatap muka dan berani.
Kegiatan ini juga dikaitkan langsung dengan arah kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam visi “Kalteng BERKAH” dan program Huma Betang Cerdas, yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Program pendidikan gratis satu keluarga satu sarjana, insentif bagi guru, serta pembangunan rumah guru menjadi bagian dari strategi menyeluruh pemerintah provinsi. (mmckalteng/hfz)