31.4 C
Jakarta
Wednesday, June 4, 2025

Bersatu, Gotong Royong dan Saling Menghargai untuk Kalteng Berkah, Maju dan Kalteng Sejahtera

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni di Halaman Kantor Gubernur, Senin (02/06/2025)

Plt. Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung mengatakan, peringatan tersebut mengusung tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”,

Dalam sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi yang dibacakan Leonard yakni Hari Lahir Pancasila merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Menurutnya, Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali, bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia”, ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam Pancasila, kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Baca Juga :  Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur

Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Melalui Asta Cita, dapat dilakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Pertama, dalam dunia pendidikan, perlu ditanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi,  perlu dipastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, dalam ruang digital, harus dibangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Gelar Apel Pagi Perdana dan Halal Bi Halal Lebaran Idulfitri

“Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong dan BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis,” tambahnya.

Dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.

“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” ujarnya.

Leonard S. Ampung juga mengatakan semua harus bersyukur karena negari ini berdiri tegak karena Pancasila dan Pancasila adalah ciri khas bangsa Indonesia, akar budaya Indonesia.

“Dan semua itu menguatkan untuk menjadi lebih kuat lagi, bersatu, gotong royong dan saling menghargai untuk Indonesia lebih maju lagi dan untuk Kalteng Berkah, Maju dan Kalteng Sejahtera,” imbuhnya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni di Halaman Kantor Gubernur, Senin (02/06/2025)

Plt. Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung mengatakan, peringatan tersebut mengusung tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”,

Dalam sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi yang dibacakan Leonard yakni Hari Lahir Pancasila merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Menurutnya, Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali, bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia”, ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam Pancasila, kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Baca Juga :  Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur

Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Melalui Asta Cita, dapat dilakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Pertama, dalam dunia pendidikan, perlu ditanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi,  perlu dipastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, dalam ruang digital, harus dibangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Gelar Apel Pagi Perdana dan Halal Bi Halal Lebaran Idulfitri

“Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong dan BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis,” tambahnya.

Dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.

“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” ujarnya.

Leonard S. Ampung juga mengatakan semua harus bersyukur karena negari ini berdiri tegak karena Pancasila dan Pancasila adalah ciri khas bangsa Indonesia, akar budaya Indonesia.

“Dan semua itu menguatkan untuk menjadi lebih kuat lagi, bersatu, gotong royong dan saling menghargai untuk Indonesia lebih maju lagi dan untuk Kalteng Berkah, Maju dan Kalteng Sejahtera,” imbuhnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru