PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berada di urutan ke 3 percepatan realisasi anggaran se Indonesia. Percepatan realisasi anggaran tersebut dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, agar seluruh provinsi segera melaksanakan realisasi anggaran.
Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahuddin mengatakan, sebagai tindak lanjut kunjungan kerja (Kunker) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Dirjen Bikeuda Kemendagri ke Kalteng, dalam rangka percepatan realisasi belanja, Pemprov Kalteng telah melaksanakan berbagai upaya agar realisasi anggaran dapat terlaksana. Hasilnya, realisasi anggaran Pemprov Kalteng sudah sekitar 26,52 persen.
"Berdasarkan update terbaru dari Dirjen Bikeuda Kemendagri pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 17.00 wib, bahwa Kalteng berada di posisi ke 3 seluruh Provinsi se Indonesia. Sampai saat ini, realisasi belaja Kalteng sebesar 26,52 %," ucapnya, Rabu (2/6).
Sementara itu, realisasi belaja di posisi pertama Provinsi Kalsel dengab 27,51 persen. Kemudian terbesar realisasi 2 adalah Maluku dengan 27,43 %.
"Kami menyampaikan terima kasih atas petunjuk Pak Gubernur Sugianto Sabran terhadap semua SKPD untuk mempercepat realisasi belanja. Sebab percepatan tersebut dalam rangka menggerakkan perekonomian di daerah, khususnya Kalteng," ujarnya.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian dalam kunjungannya ke Kalteng mengatakan, percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng serta upaya penanganan COVID-19 menjadi perhatian pusat.
“Saya berkunjung ke Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka untuk berdiskusi secara langsung dan virtual dengan daerah kabupaten/kota, terkait dua hal. Yang pertama adalah mengenai realisasi belanja APBD serta penanganan COVID-19,” ujarnya.
Menteri Tito Karnavian mengatakan, cukup puas dengan perkembangan realisasi APBD di Kalteng, namun akan terus memonitor. Mendagri juga meminta dukungan semua stakeholders, khususnya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk mengawal percepatan realisasi belanja tersebut.
“Saya sudah diskusi, saya mendengarkan apa masukan yang cukup positif di Kalimantan Tengah, di mana realisasi belanja sudah cukup baik meningkat. Bahkan ada yang sudah mencapai hampir 30 persen, ada juga memang yang di bawah 20 persen, tapi sudah memiliki komitmen untuk menaikkan,” pungkasnya.