PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, mengungkapkan pentingnya hubungan saling mendukung antara pengusaha dan pekerja/buruh.
Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa kedua belah pihak memiliki peran yang saling melengkapi. Pengusaha sebagai pemberi kerja, dan pekerja sebagai tenaga produktif, keduanya harus saling mendukung demi mencapai tujuan bersama.
“Pengusaha dan pekerja harus menyadari bahwa keduanya memiliki hubungan yang saling membutuhkan. Pekerja harus berkomitmen untuk bekerja dengan sebaik-baiknya demi memajukan perusahaan, sementara perusahaan juga harus berkomitmen untuk melindungi dan menyejahterakan pekerja. Dengan demikian, hak dan kewajiban masing-masing dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Farid.
Farid menambahkan, komunikasi yang efektif dalam dialog sosial antara pengusaha dan pekerja menjadi kunci untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis.
Dengan adanya komunikasi yang terbuka, keduanya dapat membangun rasa saling menghargai dan memahami, serta mampu menyelesaikan perselisihan atau permasalahan yang muncul dengan musyawarah dan mufakat.
“Dialog sosial yang baik akan memperkuat kebersamaan antara pengusaha dan pekerja, sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat diselesaikan secara damai tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” pungkasnya. (hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, mengungkapkan pentingnya hubungan saling mendukung antara pengusaha dan pekerja/buruh.
Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa kedua belah pihak memiliki peran yang saling melengkapi. Pengusaha sebagai pemberi kerja, dan pekerja sebagai tenaga produktif, keduanya harus saling mendukung demi mencapai tujuan bersama.
“Pengusaha dan pekerja harus menyadari bahwa keduanya memiliki hubungan yang saling membutuhkan. Pekerja harus berkomitmen untuk bekerja dengan sebaik-baiknya demi memajukan perusahaan, sementara perusahaan juga harus berkomitmen untuk melindungi dan menyejahterakan pekerja. Dengan demikian, hak dan kewajiban masing-masing dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Farid.
Farid menambahkan, komunikasi yang efektif dalam dialog sosial antara pengusaha dan pekerja menjadi kunci untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis.
Dengan adanya komunikasi yang terbuka, keduanya dapat membangun rasa saling menghargai dan memahami, serta mampu menyelesaikan perselisihan atau permasalahan yang muncul dengan musyawarah dan mufakat.
“Dialog sosial yang baik akan memperkuat kebersamaan antara pengusaha dan pekerja, sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat diselesaikan secara damai tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” pungkasnya. (hfz)
