29.7 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

PDU Sampah Diresmikan, Hera: Langkah Menuju Pengelolaan Sampah Terpadu dan Edukasi Masyarakat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya menggelar peresmian Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Jalan Wortel, Kota Palangkaraya, Rabu (29/5).

Peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Alue Dohong. Acara juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu.

Dalam kesempatan tersebut, Hera menyampaikan bahwa PDU ini merupakan motivasi tambahan setelah Kota Palangkaraya menerima Piala Adipura.

Menurutnya, tantangan ke depan akan semakin besar dengan adanya penghargaan tersebut, dan PDU merupakan salah satu bentuk reward dari Kementerian.

Hera Nugrahayu menerangkan bahwa Pemerintah Kota masih memiliki banyak PR. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Untuk itu, ia berharap PDU ini bisa menjadi tempat belajar bagi generasi muda, mulai dari anak-anak sekolah dasar hingga taman kanak-kanak, untuk mengenal lebih jauh tentang pemilahan sampah.

Baca Juga :  Soal Dugaan Korupsi di Kampus Pascasarjana, BEM UPR Mengaku Begini

“Dari generasi muda, seperti anak-anak SD bahkan TK bisa kita ajak ke sini untuk diperkenalkan bagaimana pemilahan sampah. Sebenarnya sampah itu dipilah dari sumbernya dulu, lalu nanti di bawa ke sini, yaitu PDU. Yang belum dipilah akan dipilah. Nah, dari sini akan sangat bermanfaat, dengan bisa menjadi berbagai macam produk untuk bisa didaur ulang,” ujar Hera saat diwawancarai media, Rabu (29/5).

Dijelaskannya juga bahwa kawasan PDU sudah terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di sekitarnya. TPST ini menjadi alternatif untuk menghasilkan produk lain dari sampah, seperti aktivitas perkomposan, maggot, pelet, dan batako, yang akan dikembangkan oleh pihak Pemko. Ini adalah salah satu percontohan terintegrasi antara Depo di mana bahan baku dipilah dan kemudian diolah.

Baca Juga :  Hadiri Musrembang, Tiga Hal Ini Jadi Prioritas Pembangunan

“Nanti kita akan coba replikasi di tingkat kecamatan atau kelurahan dengan menentukan titik-titiknya pada pusat-pusat permukiman padat. Kita akan membuat semacam hangar, yaitu seperti PDU ini, dengan alat-alatnya. Tapi dalam skala kecil, skala komunitas. Yang mengelola serta mendaur ulangnya juga masyarakat,” imbuhnya.

Hera berharap, jika kebiasaan pemilahan dan pengolahan sampah ini sudah menyebar di seluruh kecamatan atau kelurahan, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak akan berfungsi lagi, karena sampah sudah dikelola di sumbernya.

Untuk mengoptimalkan hal itu, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Kesadaran tentang pemilahan sampah harus ditingkatkan, dan masyarakat diharapkan dapat berintegrasi dengan pemerintah dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, pengelolaan sampah bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Karena sampah itu sebenarnya adalah uang. Jika kita bisa mengelolanya, maka hasil akhirnya nanti juga akan kembali kepada masyarakat,” ujarnya. (ana/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya menggelar peresmian Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Jalan Wortel, Kota Palangkaraya, Rabu (29/5).

Peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Alue Dohong. Acara juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu.

Dalam kesempatan tersebut, Hera menyampaikan bahwa PDU ini merupakan motivasi tambahan setelah Kota Palangkaraya menerima Piala Adipura.

Menurutnya, tantangan ke depan akan semakin besar dengan adanya penghargaan tersebut, dan PDU merupakan salah satu bentuk reward dari Kementerian.

Hera Nugrahayu menerangkan bahwa Pemerintah Kota masih memiliki banyak PR. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Untuk itu, ia berharap PDU ini bisa menjadi tempat belajar bagi generasi muda, mulai dari anak-anak sekolah dasar hingga taman kanak-kanak, untuk mengenal lebih jauh tentang pemilahan sampah.

Baca Juga :  Soal Dugaan Korupsi di Kampus Pascasarjana, BEM UPR Mengaku Begini

“Dari generasi muda, seperti anak-anak SD bahkan TK bisa kita ajak ke sini untuk diperkenalkan bagaimana pemilahan sampah. Sebenarnya sampah itu dipilah dari sumbernya dulu, lalu nanti di bawa ke sini, yaitu PDU. Yang belum dipilah akan dipilah. Nah, dari sini akan sangat bermanfaat, dengan bisa menjadi berbagai macam produk untuk bisa didaur ulang,” ujar Hera saat diwawancarai media, Rabu (29/5).

Dijelaskannya juga bahwa kawasan PDU sudah terintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di sekitarnya. TPST ini menjadi alternatif untuk menghasilkan produk lain dari sampah, seperti aktivitas perkomposan, maggot, pelet, dan batako, yang akan dikembangkan oleh pihak Pemko. Ini adalah salah satu percontohan terintegrasi antara Depo di mana bahan baku dipilah dan kemudian diolah.

Baca Juga :  Hadiri Musrembang, Tiga Hal Ini Jadi Prioritas Pembangunan

“Nanti kita akan coba replikasi di tingkat kecamatan atau kelurahan dengan menentukan titik-titiknya pada pusat-pusat permukiman padat. Kita akan membuat semacam hangar, yaitu seperti PDU ini, dengan alat-alatnya. Tapi dalam skala kecil, skala komunitas. Yang mengelola serta mendaur ulangnya juga masyarakat,” imbuhnya.

Hera berharap, jika kebiasaan pemilahan dan pengolahan sampah ini sudah menyebar di seluruh kecamatan atau kelurahan, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak akan berfungsi lagi, karena sampah sudah dikelola di sumbernya.

Untuk mengoptimalkan hal itu, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Kesadaran tentang pemilahan sampah harus ditingkatkan, dan masyarakat diharapkan dapat berintegrasi dengan pemerintah dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, pengelolaan sampah bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Karena sampah itu sebenarnya adalah uang. Jika kita bisa mengelolanya, maka hasil akhirnya nanti juga akan kembali kepada masyarakat,” ujarnya. (ana/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru