27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

BPBD Catat 16 Kejadian Karhutla, Jekan Raya Terbanyak 11 Kasus

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya mencatat sebanyak 16 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi sepanjang tahun 2024. Total luasan lahan yang terbakar mencapai 8,62 hektare.

Kelurahan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kejadian terbanyak, yakni 11 kasus. Sementara itu, Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Sebangau masing-masing mencatatkan 2 kejadian.

“Di Bukit Batu terjadi 1 kejadian karhutla, sedangkan Kecamatan Rakumpit tidak mencatat adanya kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini. Kami akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan karhutla di seluruh wilayah Kota Palangkaraya,” Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi pada Kamis (25/7/2024).

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Patroli rutin dan sosialisasi akan terus mereka lakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan lingkungan.

Baca Juga :  Pemko Resmikan Bantuan Bedah Rumah untuk Warga

“Penting kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengatasi masalah karhutla. Kerja sama yang baik antara semua pihak sangat diperlukan. Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan kita agar tetap aman dan terbebas dari ancaman kebakaran hutan dan lahan,” tuturnya.

Hendrikus menyampaikan BPBD telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi musim kemarau yang akan dating. Termasuk peningkatan kapasitas personel dan peralatan pemadam kebakaran.

“Kami sudah menyiapkan personel yang terlatih dan peralatan yang memadai untuk menghadapi kemungkinan terjadinya karhutla. Selain itu, kami juga akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk respon yang lebih cepat dan efektif. Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, terutama saat kondisi cuaca kering,” jelasnya.

Baca Juga :  Kebakaran Lahan Diduga Faktor Kesengajaan

Hendrikus menegaskan pembakaran lahan merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak yang luas. BPBD  meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan melaporkan segera jika melihat tanda-tanda kebakaran kepada pihak berwenang. (jef/kpg)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya mencatat sebanyak 16 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi sepanjang tahun 2024. Total luasan lahan yang terbakar mencapai 8,62 hektare.

Kelurahan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kejadian terbanyak, yakni 11 kasus. Sementara itu, Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Sebangau masing-masing mencatatkan 2 kejadian.

“Di Bukit Batu terjadi 1 kejadian karhutla, sedangkan Kecamatan Rakumpit tidak mencatat adanya kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini. Kami akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan karhutla di seluruh wilayah Kota Palangkaraya,” Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi pada Kamis (25/7/2024).

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Patroli rutin dan sosialisasi akan terus mereka lakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan lingkungan.

Baca Juga :  Pemko Resmikan Bantuan Bedah Rumah untuk Warga

“Penting kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengatasi masalah karhutla. Kerja sama yang baik antara semua pihak sangat diperlukan. Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan kita agar tetap aman dan terbebas dari ancaman kebakaran hutan dan lahan,” tuturnya.

Hendrikus menyampaikan BPBD telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi musim kemarau yang akan dating. Termasuk peningkatan kapasitas personel dan peralatan pemadam kebakaran.

“Kami sudah menyiapkan personel yang terlatih dan peralatan yang memadai untuk menghadapi kemungkinan terjadinya karhutla. Selain itu, kami juga akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk respon yang lebih cepat dan efektif. Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, terutama saat kondisi cuaca kering,” jelasnya.

Baca Juga :  Kebakaran Lahan Diduga Faktor Kesengajaan

Hendrikus menegaskan pembakaran lahan merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak yang luas. BPBD  meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan melaporkan segera jika melihat tanda-tanda kebakaran kepada pihak berwenang. (jef/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru