28.2 C
Jakarta
Saturday, July 26, 2025

Musim Kemarau, BPBD Catat 33 Kejadian Karhutla di Palangka Raya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Memasuki puncak musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai meningkat di wilayah Kota Palangka Raya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 33 kejadian karhutla dengan total luasan terbakar mencapai 10,69 hektare hingga Juli 2025.

“Berdasarkan update data per 22 Juli 2025, BPBD mencatat telah terjadi 33 kejadian Karhutla dengan luas lahan yang terbakar mencapai 10,69 hektare,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu, (23/7/2025).

Rincian per kecamatan, Jekan Raya tercatat paling tinggi dengan 17 kejadian, disusul Sebangau sebanyak 13 kasus, dan Bukit Batu sebanyak tiga. Sementara itu, di Pahandut dan Rakumpit belum ditemukan adanya aktivitas karhutla.

Baca Juga :  Pendidikan Karakter Anak Harus Dimulai Sejak Dini

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menegaskan pihaknya terus mengintensifkan langkah penanggulangan dan pencegahan, mengingat potensi kebakaran lahan sangat tinggi selama kemarau berlangsung.

“Selain pemantauan rutin, tim BPBD juga gencar melakukan patroli dan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah rawan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan yang lebih luas,” ucapnya.

Untuk mendukung pemantauan, BPBD mengandalkan aplikasi Pemetaan Risiko Berbasis Analisa Dini (PERISAI) sebagai sistem deteksi dini terhadap potensi karhutla.

“Jika di aplikasi menunjukkan ada wilayah rawan karhutla maka tim akan langsung memeriksa lokasi. Tapi jika ada masyarakat yang melapor secara langsung juga akan ditindak lanjuti,” tuturnya.

Budi turut mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, serta mengajak berperan aktif melaporkan setiap indikasi kebakaran, karena keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting dalam menekan meluasnya karhutla. (jef)

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Perpanjang Status Tanggap Darurat Karhutla, Ini Pertimbangannya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Memasuki puncak musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai meningkat di wilayah Kota Palangka Raya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 33 kejadian karhutla dengan total luasan terbakar mencapai 10,69 hektare hingga Juli 2025.

“Berdasarkan update data per 22 Juli 2025, BPBD mencatat telah terjadi 33 kejadian Karhutla dengan luas lahan yang terbakar mencapai 10,69 hektare,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu, (23/7/2025).

Rincian per kecamatan, Jekan Raya tercatat paling tinggi dengan 17 kejadian, disusul Sebangau sebanyak 13 kasus, dan Bukit Batu sebanyak tiga. Sementara itu, di Pahandut dan Rakumpit belum ditemukan adanya aktivitas karhutla.

Baca Juga :  Pendidikan Karakter Anak Harus Dimulai Sejak Dini

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menegaskan pihaknya terus mengintensifkan langkah penanggulangan dan pencegahan, mengingat potensi kebakaran lahan sangat tinggi selama kemarau berlangsung.

“Selain pemantauan rutin, tim BPBD juga gencar melakukan patroli dan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah rawan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan yang lebih luas,” ucapnya.

Untuk mendukung pemantauan, BPBD mengandalkan aplikasi Pemetaan Risiko Berbasis Analisa Dini (PERISAI) sebagai sistem deteksi dini terhadap potensi karhutla.

“Jika di aplikasi menunjukkan ada wilayah rawan karhutla maka tim akan langsung memeriksa lokasi. Tapi jika ada masyarakat yang melapor secara langsung juga akan ditindak lanjuti,” tuturnya.

Budi turut mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, serta mengajak berperan aktif melaporkan setiap indikasi kebakaran, karena keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting dalam menekan meluasnya karhutla. (jef)

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Perpanjang Status Tanggap Darurat Karhutla, Ini Pertimbangannya

Terpopuler

Artikel Terbaru