PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang diperingati setiap 21 Februari. Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya menyelenggarakan acara puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, dengan tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”, di Jalan Ais Nasution Palangkaraya depan SMAN 1 Palangkaraya, Jumat (23/2) pagi.
Acara puncak ini juga diisi dengan kegiatan aksi pungut sampah di sekitar Stadion Sanaman Mantikei. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya, Achmad Zaini, mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga lingkungan dari sampah, terutama sampah plastik.
“Artinya ini menunjukkan kesadaran kita dalam mengelola sampah plastik masih belum bagus. Maka Pemerintah Kota Palangkaraya telah menerbitkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2022, tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Ya, ini yang akan secara berkelanjutan, kita lakukan sosialisasi bagaimana bahayanya sampah plastik ini,” ujar Zaini saat diwawancarai media pada Jumat (23/2).
Menurutnya, sampah organik itu mudah untuk dikelola. Sedangkan untuk anorganik, terutama plastik, memang perlu perlakuan khusus. Zaini juga berharap dengan adanya HPSN 2024 yang dilaksanakan hari ini dengan tema yang diusung yaitu “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif” ini.
“Untuk sampah plastik yang sudah terkumpul akan kita bawa ke TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu). Tapi tidak langsung kita bawa ke TPA, kita bawanya ke TPST untuk dikelola menjadi produk inovatif. Saat ini, selain membuat pelet energi, kita juga sedang mendesain untuk membuat paving dari sampah anorganik, khususnya plastik,” jelas Zaini.
Mengenai jika sampah anorganik ini tidak dikelola, Zaini mengatakan bahwa sampah plastik sulit terurai dibandingkan dengan sampah organik. Artinya, jika tidak dilakukan upaya pengelolaan, maka akan menumpuk dan menimbulkan polusi plastik.
“Artinya, sampah anorganik ini kalau terkumpul kena panas, akan mengeluarkan seperti gas, mungkin kita pernah dengar gas metan. Nah, itu berbahaya bagi lingkungan, memang plastik harus kita kumpulkan, kita kelola menjadi sesuatu yang produktif, tidak hanya dibuang ke tempat pembuangan akhir, tapi juga dikelola di kota ini,” tukasnya. (ana/pri)