PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemko Palangka Raya terus memperluas akses keuangan bagi masyarakat melalui berbagai program strategis.
Salah satu upaya tersebut terlihat dalam partisipasi Kota Palangka Raya dalam kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang baru-baru ini digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Arbert Tombak.
Dalam kesempatan tersebut, Arbert menyampaikan bahwa laporan kegiatan TPAKD untuk tahun 2024 telah diserahkan, sementara laporan untuk tahun 2025 masih dalam tahap penyusunan.
“Kami ingin memastikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, dan perencanaan tahun depan dapat berjalan lebih matang,” ujar Arbert saat ditemui di kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (21/4/2025).
Arbert juga menekankan bahwa program TPAKD adalah bagian penting dari misi pemerintah daerah untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui akses keuangan yang lebih merata.
“Ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjalankan visi kepala daerah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi,” katanya.
Salah satu program yang telah sukses di Kota Palangka Raya adalah tabungan pelajar. Program ini bertujuan untuk mengajarkan generasi muda pentingnya menabung sejak dini melalui rekening bank.
“Kami ingin anak-anak di Kota Palangka Raya tidak hanya memahami pentingnya menabung, tetapi juga memiliki kebiasaan finansial yang sehat sejak usia sekolah,” jelasnya.
Selain itu, Arbert juga membahas program “Bank Sampah Keren” yang dirancang untuk mendukung para penggiat kebersihan, termasuk pemulung. Program ini bertujuan untuk menyalurkan hasil penjualan sampah ke tempat pengumpulan yang lebih terstruktur.
“Kami ingin para penggiat sampah mendapatkan manfaat lebih dari kerja keras mereka, termasuk akses ke tabungan di bank,” tambah Arbert.
Pemko juga mendorong agar hasil dari sampah dapat disimpan dalam bentuk tabungan emas sebagai alternatif tabungan yang bernilai jangka panjang, sesuai dengan arahan dari OJK.
Dengan berbagai program ini, Pemko Palangka Raya berharap inklusi keuangan dapat merambah seluruh lapisan masyarakat, baik pelajar maupun pekerja informal. (ndo)