PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Stunting atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis menjadi isu prioritas nasional dan global, karena dampaknya yang luas terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Hingga saat ini, terdapat kasus anak berisiko stunting di wilayah Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sekitar 19 anak. Jumlah tersebut tersebar di 7 kelurahan.
Menurut Camat Bukit Batu, Hendrikus Budi, dari 19 anak tersebut yang masuk kategori gizi baik ada 10 anak. Sedangkan 8 anak lainnya berstatus mengalami kurang gizi dan 1 anak mengalami gizi buruk.
“Untuk mengatasi anak beresiko stunting ini, pihak pemerintah kecamatan sudah menyiapkan program gerakan berkunjung silaturahmi satu jam cegah dan atasi stunting,” ungkap Hendrikus Budi, Jumat (14/3/2025).
Budi menegaskan bahwa program ini sebagai upaya mendukung program penurunan prevalensi stunting menjadi 18,8 persen yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Palangka Raya.
“Pelaksanaan program kunjungan ini, juga akan kita rangkai dengan kegiatan mini lokakarya tingkat kecamatan,” sebut Budi lagi.
Budi menambahkan, bahwa program kunjungan ke posyandu dan rumah anak asuh sudah dijadwakan untuk kedelapan tempat yang akan dimulai pada 16 April hingga 4 Oktober 2025 mendatang. (jef)