PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi. Melalui Manager Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya Balap Sipet, mengatakan karena debit air yang terus meningkat di tepian Sungai Kahayan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang mengungsi semakin banyak mencapai 109 KK 295 jiwa di Posko SD Negeri 1 Langkai.
“Debit banjir dibeberapa kelurahan semakin naik, salah satunya Kelurahan Langkai yang naik 10 hingga 20 cm. Kecamatan yang debit airnya tertinggi ada di daerah Kecamatan Sebangau, yang saat ini sudah setinggi 1 meter 70 centimeter, hampir 2 meter, itu berada di Kelurahan Bereng Bengkel dan Kameloh Baru,” ungkapnya pada Rabu (13/3/2024).
Pihaknya memprioritaskan evakuasi kelompok renta seperti, anak-anak, ibu hamil, dan lansia di setiap posko SD Negeri 1 Langkai. Terkait dapur umum, BPBD telah membuka untuk dapur umum telah dibuka di pengungsian tersebut dan memberikan makanan kepada korban banjir sebanyak 200 bungkus perhari.
Meskipun sudah ada upaya pengobatan dari tim kesehatan, masih ada sekitar 29 warga terdampak yang mengalami keluhan kesehatan seperti diare, gatal-gatal, demam, flu, dan peningkatan tekanan darah di posko tersebut. Balap Sipet melaporkan, ada satu orang ibu telah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit, namun sebelum dibawa ke rumah sakit ibu tersebut memiliki penyakit bawaan.
Hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut daru kondisi masyarakat yang dilarikan ke rumah sakit.
“Ada 1 orang ibu-ibu yang dievakuasi dilarikan ke rumah sakit karena memang ada penyakit bawaan beliau, hasil diagnosanya apa, saat ini masih belum ada laporan dari teman-teman yang dilapangan, namun untuk 29 warga yang sakit lainnya rawan jalan aja, keluhannya masih ringan,” pungkasnya. (jef)