32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Jelang Pemilu, Antisipasi Debit Air di Pinggiran Sungai yang Berpengaruh Terhadap TPS

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satria Budi. Melalui Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan, Balap Sipet mengatakan secara umum Palangkaraya masuk status siaga mendekati waspada sepanjang tahun 2024.

“Untuk tahun kemarin didominasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Banjir terjadi ketika curah hujan tinggi yaitu di Bulan November, Desember dan Januari sekarang serta Februari mendatang,” ungkapnya saat ditemui prokalteng.co, Selasa (9/1/2024) sore.

Lanjutnya, yang perlu diantispasi Pemerintah Kota Palangkaraya menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, terkhususnya februari adalah antisipasi debit ait di daerah pinggiran sungai yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap tempat pemungutan suara (TPS) nanti.

Baca Juga :  Bersama Ciptakan Pemilu Damai, Pemko Palangkaraya Harapkan Hal Ini

“Tempat genangan air pasang berpotensi mengganggu lokasi lokasi TPS jika curah hujan atau debit air tinggi seperti Pahandut seberang, Tumbang Rungan, Puntun, dan daerah lainnya berpotensi banjir,” terangnya.

Menurutnya, akses logisitik pemilu nanti berpotensi terganggu jika melihat kondisi sekarang, masih belum ketahui potensi curah hujan di Februari nanti rendah atau tinggi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD Gunung Mas.

“Debit tinggi di wilayah hulu Gunung Mas yang menyebabkan beberapa kampung di sana terendam maka BPBD Gunung Mas akan menginformasikan ke kami. Biasanya air akan mengalir ke Palangkaraya dalam 3-4 hari sehingga bersiaga untuk antisipasi,” tandasnya. (jef/*)

 

 

 

 

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satria Budi. Melalui Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan, Balap Sipet mengatakan secara umum Palangkaraya masuk status siaga mendekati waspada sepanjang tahun 2024.

“Untuk tahun kemarin didominasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Banjir terjadi ketika curah hujan tinggi yaitu di Bulan November, Desember dan Januari sekarang serta Februari mendatang,” ungkapnya saat ditemui prokalteng.co, Selasa (9/1/2024) sore.

Lanjutnya, yang perlu diantispasi Pemerintah Kota Palangkaraya menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, terkhususnya februari adalah antisipasi debit ait di daerah pinggiran sungai yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap tempat pemungutan suara (TPS) nanti.

Baca Juga :  Bersama Ciptakan Pemilu Damai, Pemko Palangkaraya Harapkan Hal Ini

“Tempat genangan air pasang berpotensi mengganggu lokasi lokasi TPS jika curah hujan atau debit air tinggi seperti Pahandut seberang, Tumbang Rungan, Puntun, dan daerah lainnya berpotensi banjir,” terangnya.

Menurutnya, akses logisitik pemilu nanti berpotensi terganggu jika melihat kondisi sekarang, masih belum ketahui potensi curah hujan di Februari nanti rendah atau tinggi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD Gunung Mas.

“Debit tinggi di wilayah hulu Gunung Mas yang menyebabkan beberapa kampung di sana terendam maka BPBD Gunung Mas akan menginformasikan ke kami. Biasanya air akan mengalir ke Palangkaraya dalam 3-4 hari sehingga bersiaga untuk antisipasi,” tandasnya. (jef/*)

 

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru