28.5 C
Jakarta
Thursday, August 7, 2025

Karhutla Mulai Meningkat di Palangka Raya, Masyarakat Diingatkan untuk Waspada

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat sebanyak 55 kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah terjadi hingga akhir Juli 2025. Total lahan yang terbakar mencapai 16,99 hektare, menandai tingginya kerawanan kebakaran di musim kemarau ini.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menyebut Kecamatan Jekan Raya sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 33 kejadian dengan luas lahan terbakar 7,2 hektare. Disusul Kecamatan Sebangau dengan 17 kejadian dan 5,38 hektare lahan terbakar.

Sementara Kecamatan Rakumpit tercatat nihil Karhutla. “BPBD Palangka Raya terus berupaya mengendalikan dan memadamkan kebakaran melalui patroli darat serta pengerahan tim ke titik-titik rawan,” ujar Hendrikus, Kamis (31/7).

Baca Juga :  Kesbangpol Kalteng Tekankan Kebangkitan Nasional dari Daerah

Untuk mengantisipasi meluasnya karhutla, BPBD Kota Palangka Raya telah menyiapkan berbagai strategi, di antaranya pembangunan sumur bor bongkar pasang, pembentukan pos lapangan, patroli rutin ke titik rawan karhutla, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai larangan pembakaran lahan. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan.

Aktivitas membakar lahan atau sampah secara sembarangan menjadi salah satu pemicu utama kebakaran. Oleh karena itu, kesadaran warga dinilai sangat krusial dalam menekan angka Karhutla.

“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menekan angka Karhutla di Palangka Raya. Kami mengimbau warga untuk lebih bijak menggunakan api, terutama selama musim kemarau,” tegasnya. (mut/ans/kpg/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat sebanyak 55 kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah terjadi hingga akhir Juli 2025. Total lahan yang terbakar mencapai 16,99 hektare, menandai tingginya kerawanan kebakaran di musim kemarau ini.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menyebut Kecamatan Jekan Raya sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 33 kejadian dengan luas lahan terbakar 7,2 hektare. Disusul Kecamatan Sebangau dengan 17 kejadian dan 5,38 hektare lahan terbakar.

Sementara Kecamatan Rakumpit tercatat nihil Karhutla. “BPBD Palangka Raya terus berupaya mengendalikan dan memadamkan kebakaran melalui patroli darat serta pengerahan tim ke titik-titik rawan,” ujar Hendrikus, Kamis (31/7).

Baca Juga :  Kesbangpol Kalteng Tekankan Kebangkitan Nasional dari Daerah

Untuk mengantisipasi meluasnya karhutla, BPBD Kota Palangka Raya telah menyiapkan berbagai strategi, di antaranya pembangunan sumur bor bongkar pasang, pembentukan pos lapangan, patroli rutin ke titik rawan karhutla, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai larangan pembakaran lahan. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan.

Aktivitas membakar lahan atau sampah secara sembarangan menjadi salah satu pemicu utama kebakaran. Oleh karena itu, kesadaran warga dinilai sangat krusial dalam menekan angka Karhutla.

“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menekan angka Karhutla di Palangka Raya. Kami mengimbau warga untuk lebih bijak menggunakan api, terutama selama musim kemarau,” tegasnya. (mut/ans/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/