PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kualitas udara saat ini baik. Meskipun banyak terjadi kebakaran di beberapa titik di area yang cukup luas di Kota Palangkaraya. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya Achmad Zaini.
Hal ini dikarenakan hanya ada satu stasiun pemantau kualitas udara di Kota Palangkaraya, yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang terletak di depan kantor Kecamatan Jekan Raya.
“Sebenarnya, keberadaan stasiun yang hanya satu ini belum bisa mewakili seluruh wilayah Kota Palangkaraya yang sangat luas. Kadang-kadang fluktuatif, kadang di sini turun, kalau di sana naik. Karena pemantauan hanya sekitarnya saja,” jelas Zaini, Senin kemarin (4/9).
Meskipun demikian, lanjut Zaini, keberadaan stasiun pemantau ini merupakan peringatan dini jika terjadi perubahan kualitas udara. ISPU yang dilaporkan oleh stasiun pemantau udara merupakan kondisi rata-rata harian atau sekitar 24 jam pengukuran.
“Untuk mengetahui kondisi udara tiap daerah, sementara ini masih belum bisa. Karena kita belum mempunyai alat mobile yang bisa dibawa kemana-mana, yang ada sekarang hanya fix station atau manual. Sebab alat uji kualitas udara ini harus terstandardisasi agar tidak bias pada saat pengukuran,” ujarnya.
Selanjutnya, DLH telah mengajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar alat ukur kondisi udara bisa ditambah. Namun dengan hanya ada satu stasiun ini, paling tidak untuk data peringatan dini.
Sementara itu, terkait data ISPU dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi ISPUnet yang dapat di download di aplikasi Play Store.
Dinas Lingkungan Hidup mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan. Tetapi juga harus peka terhadap situasi. Contohnya jika daerah sekitar sedang berkabut asap, bisa menggunakan masker untuk melindungi kesehatan.
“Jangan membuka lahan dengan membakar tapi lakukan dengan cara yang baik. Kita sudah lakukan sosialisasi terkait tatacaranya, jadi tinggal masyarakat melakukan penerapannya,” jelasnya. (*ana/pri)