Site icon Prokalteng

Pantauan DLH, Indeks Kualitas Udara di Kota Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

Kepala UPTD Laboratorium DLH Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi. (DOKUMEN PRIBADI)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya, Achmad Zaini, melalui Kepala UPTD Laboratorium DLH Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi menyampaikan terkait dengan kualitas udara di Kota Palangkaraya.

Menurutnya, saat ini kualitas udara di Kota Palangkaraya berada dalam kondisi sangat tidak sehat, dengan nilai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai 271. Parameter kritis yang menjadi perhatian adalah PM2,5, yang memiliki dampak berbahaya terhadap kesehatan manusia.

“Konsentrasi PM2,5 tertinggi sebesar 456 mikrogram/meter kubik dan konsentrasi rata-rata (2-3 Oktober) sebesar 222 mikrogram/meter kubik. Selain PM 2,5, parameter polutan lainnya seperti PM 10, Carbon Monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC) juga mengalami peningkatan signifikan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (3/10).

Kemudian tren konsentrasi PM2,5 tertinggi terjadi pada sore hingga malam hari, yaitu antara pukul 17.00 hingga 22.00 WIB, serta pada pagi hari, antara pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Suhu udara rata-rata saat ini mencapai 33,1 Celcius dengan kelembaban sekitar 65%.

DLH Kota Palangkaraya sangat menekankan pentingnya pemantauan kualitas udara melalui aplikasi ISPU.net. Jika aplikasi tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara sedang buruk, warga diimbau untuk tidak beraktivitas di luar ruangan. Namun, jika aktivitas di luar ruangan tetap harus dilakukan, penggunaan masker sangat dianjurkan sebagai langkah perlindungan tambahan.

Kondisi kualitas udara yang buruk seperti ini dapat berdampak serius bagi kesehatan manusia, terutama sistem pernapasan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi instruksi dan himbauan yang diberikan oleh pihak-pihak terkait agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari dampak polusi udara yang tinggi. (*ana/pri)

Exit mobile version