PULANG PISAU,PROKALTENG.CO– Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang mengungkapkan, Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan, bahwa tahun 2023 kondisi cuaca akan lebih kering dan sangat panas.
“Sehingga Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau telah mengindentifikasi daerah yang sangat rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” ungkap Taty, Rabu (31/5/2023)
BACA JUGA: Soal Gerhana Matahari Hibrida 20 April, Ini Penjelasan BMKG
Daerah yang teridentifikasi kering dan rawan bencana karhutla yakni, Kecamatan Sebangau Kuala. Dari 8 desa semua sangat tinggi rawan karhutla. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Kuala. Di wilayah tersebut, dari 13 desa/kelurahan ada 8 desa/kelurahan yang sangat tinggi rawan karhutla.
Kecamatan Pandih Batu dari 16 desa, ada 8 desa yang sangat tinggi rawan karhutla. Untuk Kecamatan Maliku dari 15 desa ada 7 desa yang sangat tinggi rawan karhutla.
Sedangkan Kecamatan Kahayan Hilir dari 10 desa/kelurahan, ada 7 desa/ kelurahan yang sangat tinggi rawan karhutla. Selanjutnya, Kecamatan Jabiren Raya dari 8 desa ada 5 desa yang sangat tinggi rawan karhutla.
BACA JUGA: Sembilan Kasus Karhutla di Palangkaraya, BPBD Ungkap Penyebabnya
Kemudian Kecamatan Kahayan Tengah dari 14 desa ada 7 desa yang sangat tinggi rawan karhutla. Terakhir, Kecamatan Banama Tingang dari 15 desa merupakan daerah yang sedang tingkat kerawanan karhutla.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau tahun 2023 sejak Senin 29 Mei sampai dengan 26 Agustus 2023 atau selama 90 hari,” tandasnya. (art/kpg/hnd)