Site icon Prokalteng

Kades Harus Jeli Lihat Potensi Ekonomi Desanya

kades-harus-jeli-lihat-potensi-ekonomi-desanya

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo meminta
kepada kepala desa (Kades) untuk jeli melihat potensi yang ada di desanya.
Bupati juga meminta kepada kades untuk mewujudkan desa yang punya karakter.

“Saya meminta agar kades menggali
potensi yang ada desa. khususnya potensi yang menyangkut ekonomi masyarakat.
Jika ada potensi home industry, maka desa berkewajiban untuk membantu
pengembangan usaha tersebut,” kata Edy.

Dengan demikian, kata Edy, usaha
mikro kecil menengah (UMKM) dapat semakin bertumbuh dan perekonomian masyarakat
di desa dapat terus terpacu untuk bergerak. “Semua itu tentu muaranya untuk
kesejahteraan masyarakat. Untuk itu perlu dukungan dan pembinaan,” ujarnya.

Dia mencontohkan, dukungan atau
pembinaan yang dapat dilakukan desa seperti membantu dalam proses pemasaran.
“Kalau ingin pasar dengan skala lebih luas, pihak desa bisa melakukan
koordinasi dengan DPMP maupun Disperindagkop,” kata Edy.

Jadi, lanjut dia, nantinya pelaku
UMKM maupun pihak desa bisa berkoordinasi terkait pemasaran produk-produk itu.
“Dengan demikian kita harapkan akan menumbuhkan karakter pada masing-masing
desa. Setiap desa akan memiliki produk unggulan. Ini yang kita harapkan,” beber
dia.

Untuk itu, lanjut Edy, perlu sinergi
lintas sektor untuk mewujudkan hal itu. Bupati selama ini ternyata juga
mengamati produk olahan dari masyarakat Pulang Pisau. Menurut dia, pengemasan
produk olahan itu masih terdapat kelemahan. “Khususnya pada packing. Kalau soal
bungkus-membungkus, kita masih kalah. Namun kalau soal rasa, saya kira kita
mampu bersaing,” ungkap bupati.

Menurut dia, tampilan packing
sangat mempengaruhi pembeli. “Kalau packing-nya bagus, tentu orang akan semakin
tertarik. Saya pernah melihat produk yang sama, namun packing-nya berbeda.
Dengan penyajian yang bagus itu semakin membuat orang tertarik untuk membeli,”
jelasnya.

Dia mengaku, untuk packing produk
dari Pulang Pisau masih banyak yang lemah. “Saya memperhatikan, selama ini, packing
kita hanya merek yang difotokopi lalu dilaminating. Ini tentu kurang menarik.
Untuk itu, ini perlu pembinaan. Terkait pengolahan produk, saya rasa lumayan,”
tandasnya. (art/ami/nto)

Exit mobile version