33.6 C
Jakarta
Monday, May 19, 2025

Bupati dan Wakil Bupati Hadiri Ritual Adat Pakanan Sahur dan Mamapas Lewu

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’i bersama Wakil Bupati H Ahmad Jayadikarta, Kamis (15/5) lalu menghadiri acara ritual adat Pakanan Sahur dan Mamapas Lewu di Desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah.

Ritual yang dilakukan masyarakat Dayak ini sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur agar mereka para leluhur tetap menjaga dan melindungi keturunan yang masih hidup serta Mamapas Lewu yang menjadi tradisi pembersihan secara fisik dan spiritual suatu wilayah atau desa atau kampung.

Rifa’I mengungkapkan, dirinya sebagai kepala daerah sangat bersyukur bisa menghadiri acara atau ritual adat yang menjadi warisan budaya khususnya adat Dayak di era perkembangan teknologi saat ini.

“Saya bersama Wakil Bupati serta kepala desa menghadiri acara Mamapas Lewu yang mengandung arti ritual untuk membersihkan desa,” ucap Rifa’i.

Baca Juga :  Bupati Pulpis Terima 10 Ribu Masker dan 125 Liter Disinfektan Bantuan

Bupati mengungkapkan budaya dan tradisi ini menjadi jati diri sebagai masyarakat Dayak asli khas Kalimantan Tengah yang hampir punah. Budaya ini harus terus dilestarikan dan tetap ada di masa yang mendatang sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat adat dan para leluhur terdahulu.

“Budaya yang ada ini hampir punah. Saya bersyukur bersama wakil kepala daerah dapat melihat lagi tradisi masyarakat Dayak. Mudahmudahan kegiatan seperti ini tetap dilestarikan,” jelas Rifa’i.

Bupati mengharapkan kepada perangkat daerah terkait bisa menjadwalkan kegiatan kebudayaan sebagai bentuk menjaga budaya dan tradisi masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. (mcp/art/kpg)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’i bersama Wakil Bupati H Ahmad Jayadikarta, Kamis (15/5) lalu menghadiri acara ritual adat Pakanan Sahur dan Mamapas Lewu di Desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah.

Ritual yang dilakukan masyarakat Dayak ini sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur agar mereka para leluhur tetap menjaga dan melindungi keturunan yang masih hidup serta Mamapas Lewu yang menjadi tradisi pembersihan secara fisik dan spiritual suatu wilayah atau desa atau kampung.

Rifa’I mengungkapkan, dirinya sebagai kepala daerah sangat bersyukur bisa menghadiri acara atau ritual adat yang menjadi warisan budaya khususnya adat Dayak di era perkembangan teknologi saat ini.

“Saya bersama Wakil Bupati serta kepala desa menghadiri acara Mamapas Lewu yang mengandung arti ritual untuk membersihkan desa,” ucap Rifa’i.

Baca Juga :  Bupati Pulpis Terima 10 Ribu Masker dan 125 Liter Disinfektan Bantuan

Bupati mengungkapkan budaya dan tradisi ini menjadi jati diri sebagai masyarakat Dayak asli khas Kalimantan Tengah yang hampir punah. Budaya ini harus terus dilestarikan dan tetap ada di masa yang mendatang sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat adat dan para leluhur terdahulu.

“Budaya yang ada ini hampir punah. Saya bersyukur bersama wakil kepala daerah dapat melihat lagi tradisi masyarakat Dayak. Mudahmudahan kegiatan seperti ini tetap dilestarikan,” jelas Rifa’i.

Bupati mengharapkan kepada perangkat daerah terkait bisa menjadwalkan kegiatan kebudayaan sebagai bentuk menjaga budaya dan tradisi masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. (mcp/art/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/