29.2 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Kunjungi Desa Trangsan, Pj Bupati Sampaikan Potensi Rotan

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Rombongan kepala desa se-Kabupaten Pulang Pisau selain melakukan kaji banding ke desa Sidoluhur Kabupaten Selaman dan Desa Panggungharjo Kabupaten Bantul, Yogyakarta juga melakukan kaji banding ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani disambut Camat Gatak Tri Wahyudi. Saat itu rombongan dari Kabupaten Pulang Pisau melihat perajin dalam pengolahan rotan menjadi kerajinan anyaman rotan.

Di desa tersebut setidaknya terdapat 500 perajin rotan. Saat itu Nunu juga menyampaikan potensi bahan baku rotan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.

“Saya ingin bagaimana potensi desa kita itu bisa kita manfaatkan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau,” kata Nunu.

Baca Juga :  Bertekad Terus Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Khususnya, lanjut dia, di desa bapak yang mempunyai tanaman rotan bisa dibudidayakan atau ditanam lagi sehingga mendapat bahan baku yang banyak.

“Yang pada akhirnya nanti, kita bisa melakukan kerja sama dengan Kabupaten Sukoharjo dalam hal penyediaan bahan baku rotan,” ujarnya.

Nunu mengaku, pihaknya ingin membudidayakan rotan.

“Sehingga nantinya apabila kebutuhan di Kabupaten Sukoharjo masih memerlukan bahan baku, kami bisa bekerja sama untuk memenuhi bahan baku,” beber Nunu.

Namun, kata Nunu, pihaknya juga memerlukan bantuan untuk mengolah rotan menjadi barang jadi dan memiliki nilai jual tinggi yang ke depannya pemasarannya bisa menembus pasar manca negara atau ekspor produk rotan.

“Kami juga ingin sekali bagaimana tips dan trik menggerakkan masyarakat menjadi perajin dan pengusaha rotan. Triknya seperti apa? Apakah melalui UMKM atau komunitas sehingga masyarakat bisa mau tergerak manfaatkan potensi yang ada di desa,” harap Nunu.

Baca Juga :  Lilis Tegaskan ASN Wajib Miliki Akhlak Baik

Saat itu Nunu juga mengungkapkan, pihaknya tidak hanya ingin belajar bagaimana membuat bahan baku rotan menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, tapi juga ingin belajar tentang tata kelola pemerintahan.

“Kami melihat penetapan APBDes di Desa Transang cukup bagus. Begitu juga pelayanan dan edukasi masyarakat dalam melaksanakan penuntasan permasalahan-permasalahan nasional seperti stunting, angka pengangguran terbuka dan kemiskinan ekstrem,” tandasnya. (art/kpg/hnd)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Rombongan kepala desa se-Kabupaten Pulang Pisau selain melakukan kaji banding ke desa Sidoluhur Kabupaten Selaman dan Desa Panggungharjo Kabupaten Bantul, Yogyakarta juga melakukan kaji banding ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani disambut Camat Gatak Tri Wahyudi. Saat itu rombongan dari Kabupaten Pulang Pisau melihat perajin dalam pengolahan rotan menjadi kerajinan anyaman rotan.

Di desa tersebut setidaknya terdapat 500 perajin rotan. Saat itu Nunu juga menyampaikan potensi bahan baku rotan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.

“Saya ingin bagaimana potensi desa kita itu bisa kita manfaatkan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau,” kata Nunu.

Baca Juga :  Bertekad Terus Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Khususnya, lanjut dia, di desa bapak yang mempunyai tanaman rotan bisa dibudidayakan atau ditanam lagi sehingga mendapat bahan baku yang banyak.

“Yang pada akhirnya nanti, kita bisa melakukan kerja sama dengan Kabupaten Sukoharjo dalam hal penyediaan bahan baku rotan,” ujarnya.

Nunu mengaku, pihaknya ingin membudidayakan rotan.

“Sehingga nantinya apabila kebutuhan di Kabupaten Sukoharjo masih memerlukan bahan baku, kami bisa bekerja sama untuk memenuhi bahan baku,” beber Nunu.

Namun, kata Nunu, pihaknya juga memerlukan bantuan untuk mengolah rotan menjadi barang jadi dan memiliki nilai jual tinggi yang ke depannya pemasarannya bisa menembus pasar manca negara atau ekspor produk rotan.

“Kami juga ingin sekali bagaimana tips dan trik menggerakkan masyarakat menjadi perajin dan pengusaha rotan. Triknya seperti apa? Apakah melalui UMKM atau komunitas sehingga masyarakat bisa mau tergerak manfaatkan potensi yang ada di desa,” harap Nunu.

Baca Juga :  Lilis Tegaskan ASN Wajib Miliki Akhlak Baik

Saat itu Nunu juga mengungkapkan, pihaknya tidak hanya ingin belajar bagaimana membuat bahan baku rotan menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, tapi juga ingin belajar tentang tata kelola pemerintahan.

“Kami melihat penetapan APBDes di Desa Transang cukup bagus. Begitu juga pelayanan dan edukasi masyarakat dalam melaksanakan penuntasan permasalahan-permasalahan nasional seperti stunting, angka pengangguran terbuka dan kemiskinan ekstrem,” tandasnya. (art/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru