Site icon Prokalteng

Untuk Covid-19, Pemkab Pulpis Alokasikan Anggaran Rp17,3 Miliar

untuk-covid-19-pemkab-pulpis-alokasikan-anggaran-rp173-miliar

PULANG PISAU-Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo melakukan video
conference (vicon) dengan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Senin (13/4)
kemarin. Dalam vicon itu bupati menyampaikan upaya pemerintah Kabupaten Pulang
Pisau dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19.

Bupati juga menyampaikan
penyediaan anggaran yang dilakukan pemerintah kabupaten (pemkab) Pulang Pisau
dalam pencegahan dan penanganan covid 19. “Untuk penanganan dan pencegahan
covid- 19, kami sudah siapkan angaran sebesar Rp17,3 miliar,” ungkap Edy.

Bupati juga mengaku,
pengalokasian anggaran itu juga telah disampaikan kepada pemerintah pusat,
dalam hal ini menteri Dalam Negeri RI beberapa waktu lalu. Dia mengaku,
anggaran itu sudah ada untuk beberapa perangkat daerah.

“Di antaranya untuk Dinas
Kesehatan (Dinkes) Pulang Pisau sebesar Rp10 miliar. Anggaran itu juga sudah
termasuk untuk menyiapkan  tempat
karantina atau isolasi,” kata Edy yang saat itu juga disampingi Pj Sekda
Saripudin dan  Juru Bicara Gugus Tugas
Covid 19 Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo.

Menurutnya, penyiapan tempat
karantina itu sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan pasien, termasuk pasien
dalam pengawasan (PDP). “Jadi seandinya di Palangka Raya tidak bisa menampung,
kami sudah bisa mengantisipasi dengan menyediakan tempat. Selama ini pasien
kami rujuk ke RS Doris Sylvanus Palangka Raya,” ujarnya.

Mantan wartawan itu juga
menjelaskan, bahwa anggaran Rp17,3 miliar juga dialokasikan untuk RSUD sebesar
Rp3,08 miliar, BPBD pada satuan gugus tugas covid 19 Pulang Pisau sebesar Rp1,8
miliar.

Selain itu, lanjut dia, anggaran
juga dialokasikan pada Disperindagkop Pulang Pisau untuk penanggulangan operasi
pasar, jika terjadi lonjakan harga.

Selanjutnya Edy mengaku, salah
satu desa di wilayah pesisir  mengajukan
permintaan untuk dilakukan pasar murah di daerah tersebut. “Karena di sana
harga kebutuhan pokok sudah melonjak tinggi, sehingga memerlukan operasi
pasar,” ujarnya.

Di sisi lain dia menambahkan,
pihaknya juga menyediakan alat pelindung diri 
(APD) sebanyak 203. Selain itu, masker dan disinfektan. “Ada juga
perusahaan yang menyatakan siap membantu ADP dan saat ini masih menunggu
distribusi dari pulau Jawa,” tandasnya.

Exit mobile version