25.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Bupati Minta PT SCP dan MKM Bantu Atasi Banjir di Gandang Barat

PULANG PISAU – Bupati
Pulang Pisau H Edy Pratowo pekan lalu langsung mengecek lokasi banjir di Desa
Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kamis (5/3/2020). Selain melakukan pengecekan,
bupati juga melakukan koordinasi lapangan dengan pemerintah desa setempat dan
pemerintah Kecamatan Maliku.

Bupati
menginginkan, bencana banjir di desa tersebut segera surut dan ke depan tidak
terjadi lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut bupati meminta dua perusahaan
besar swasta yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit untuk membantu
mengatasi banjir tahunan di desa tersebut.

“Saya meminta
kepada PT SCP dan PT MKM supaya membantu melakukan penataan saluran air supaya
arus air bisa lancar. Sehingga air yang dari atas bisa terbagi,” kata Edy yang
saat itu didampingi Kepala DPUPR Pulang Pisau Usis I Sangkai.

Baca Juga :  Pembangunan Dermaga Feri Tunjang Food Estate di Pulang Pisau

Dengan penataan
pembangunan saluran air, diharapkan dapat mempercepat surutnya air. “Jadi ada
yang jalur ke Pangkoh V dan ke Pangkoh IX. Kalau air terurai, tertata dan
mengalir dengan baik maka secara otomatis cepat surut,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala
Desa Gandang Barat, Haryono mengungkapkan, banjir yang terjadi sejak 22
Februari itu telah merendam beberapa fasilitas umum. Di antaranya, fasilitas
pendidikan. masjid, lapangan voli dan jalan sepanjang 3,2 kilometer.

Untuk rumah
warga ada 350 kepala keluarga (KK) yang terendam banjir, 355 hektare kebun
kelapa sawit dan karet, 85 hektare lahan pangan (padi) juga terendam banjir.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa pada tahun yang akan datang, kades
berharap dilakukan pelebaran dan pendalaman saluran primer.

Baca Juga :  Pandemi, Bukan Halangan Menurunkan Angka Kemiskinan

Sementara Kepala
DPUPR Pulang Pisau Usis I Sangkai mengaku, untuk menindaklanjuti terkait hal
tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi
(pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). “Kami masih menunggu informasi
selanjutnya terkait permintaan masyarakat itu,” ujarnya.

Usis menegaskan,
yang berwenang untuk melakukan pendalaman dan pelebaran saluran primer itu
adalah Balai Rawa. “Untuk itu, kami melakukan langkah koordinasi terlebih
dahulu. Selain itu, untuk penanganan masalah tersebut kami juga melakukan
koordinasi dengan dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di sekitar lokasi
itu,” jelasnya. (art/ens/nto)

 

PULANG PISAU – Bupati
Pulang Pisau H Edy Pratowo pekan lalu langsung mengecek lokasi banjir di Desa
Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kamis (5/3/2020). Selain melakukan pengecekan,
bupati juga melakukan koordinasi lapangan dengan pemerintah desa setempat dan
pemerintah Kecamatan Maliku.

Bupati
menginginkan, bencana banjir di desa tersebut segera surut dan ke depan tidak
terjadi lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut bupati meminta dua perusahaan
besar swasta yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit untuk membantu
mengatasi banjir tahunan di desa tersebut.

“Saya meminta
kepada PT SCP dan PT MKM supaya membantu melakukan penataan saluran air supaya
arus air bisa lancar. Sehingga air yang dari atas bisa terbagi,” kata Edy yang
saat itu didampingi Kepala DPUPR Pulang Pisau Usis I Sangkai.

Baca Juga :  Pembangunan Dermaga Feri Tunjang Food Estate di Pulang Pisau

Dengan penataan
pembangunan saluran air, diharapkan dapat mempercepat surutnya air. “Jadi ada
yang jalur ke Pangkoh V dan ke Pangkoh IX. Kalau air terurai, tertata dan
mengalir dengan baik maka secara otomatis cepat surut,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala
Desa Gandang Barat, Haryono mengungkapkan, banjir yang terjadi sejak 22
Februari itu telah merendam beberapa fasilitas umum. Di antaranya, fasilitas
pendidikan. masjid, lapangan voli dan jalan sepanjang 3,2 kilometer.

Untuk rumah
warga ada 350 kepala keluarga (KK) yang terendam banjir, 355 hektare kebun
kelapa sawit dan karet, 85 hektare lahan pangan (padi) juga terendam banjir.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa pada tahun yang akan datang, kades
berharap dilakukan pelebaran dan pendalaman saluran primer.

Baca Juga :  Pandemi, Bukan Halangan Menurunkan Angka Kemiskinan

Sementara Kepala
DPUPR Pulang Pisau Usis I Sangkai mengaku, untuk menindaklanjuti terkait hal
tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi
(pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). “Kami masih menunggu informasi
selanjutnya terkait permintaan masyarakat itu,” ujarnya.

Usis menegaskan,
yang berwenang untuk melakukan pendalaman dan pelebaran saluran primer itu
adalah Balai Rawa. “Untuk itu, kami melakukan langkah koordinasi terlebih
dahulu. Selain itu, untuk penanganan masalah tersebut kami juga melakukan
koordinasi dengan dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di sekitar lokasi
itu,” jelasnya. (art/ens/nto)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru