31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Tingkatkan Pembangkan Potensi Wisata Desa Pilang

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Desa Pilang menyimpan potensi wisata. Sebut saja Pulau Salat dan
Pulau Badak. Keduanya dijadikan konservasi orangutan. Lokasinya berada di
Kecamatan Jabiren Raya.

“Konservasi
orangutan tidak hanya dilakukan di Taman Nasional Tanjung Puting, tetapi juga
di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis),” kata Bupati Pulpis, Edy Pratowo, dihadapan
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Wawan Gunawan saat gerak rebound oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif di Desa Pilang, kemarin (4/8).

Menurut Edy,
jika konservasi berjalan baik maka berdampak positif bagi masyarakat dan
pengembangan destinasi wisata.

“Nantinya
wisatawan bisa melakukan susur sungai dengan mengelilingi pulau itu. Masyarakat
bisa menyediakan transportasi air dan pakan untuk orangutan,” kata Edy.

Baca Juga :  Belajar di Rumah Diperpanjang

Dengan demikian,
lanjut Bupati, ekonomi kreatif masyarakat di kawasan tersebut bisa bergerak. “Apalagi
posisi Desa Pilang cukup strategis. Dekat dengan Kota Palangka Raya. Wisatawan
yang ingin melihat satwa langka tersebut bisa berkunjung ke Pilang sambil
menikmati wisata susur sungai,” kata Edy.

Di tempat yang
sama, Wawan Gunawan menyampaikan apresiasi dengan potensi wisata di Pulpis dan
budaya tradisional di kabupaten tersebut.

“Pertahankan
wisata dengan kearifan lokal. Ini adalah nilai luhur yang bisa kita suguhkan
untuk negeri ini,” kata Wawan.

Dia berpesan
agar pihak terkait dan kelompok sadar wisata terus merawat dan menjaga budaya. “Saya
tadi disambut dengan acara adat potong pantan. Ini bagus sekali dan memiliki
nilai tinggi. Kalau tamu disambut seperti itu, saya yakin akan senang,” kata
dia

Baca Juga :  Peserta Pelayanan KB di Pulpis Meningkat

Selain itu Wawan
juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata itu.

“Ini sangat luar
biasa. Dinas Kesehatan turut andil dalam penerapan protokol kesehatan bagi yang
masuk kawasan wisata. Karena setiap wisatawan menginginkan keamanan, termasuk
kesehatan. Terlebih saat pandemi seperti saat ini,” tandasnya.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Desa Pilang menyimpan potensi wisata. Sebut saja Pulau Salat dan
Pulau Badak. Keduanya dijadikan konservasi orangutan. Lokasinya berada di
Kecamatan Jabiren Raya.

“Konservasi
orangutan tidak hanya dilakukan di Taman Nasional Tanjung Puting, tetapi juga
di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis),” kata Bupati Pulpis, Edy Pratowo, dihadapan
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Wawan Gunawan saat gerak rebound oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif di Desa Pilang, kemarin (4/8).

Menurut Edy,
jika konservasi berjalan baik maka berdampak positif bagi masyarakat dan
pengembangan destinasi wisata.

“Nantinya
wisatawan bisa melakukan susur sungai dengan mengelilingi pulau itu. Masyarakat
bisa menyediakan transportasi air dan pakan untuk orangutan,” kata Edy.

Baca Juga :  Belajar di Rumah Diperpanjang

Dengan demikian,
lanjut Bupati, ekonomi kreatif masyarakat di kawasan tersebut bisa bergerak. “Apalagi
posisi Desa Pilang cukup strategis. Dekat dengan Kota Palangka Raya. Wisatawan
yang ingin melihat satwa langka tersebut bisa berkunjung ke Pilang sambil
menikmati wisata susur sungai,” kata Edy.

Di tempat yang
sama, Wawan Gunawan menyampaikan apresiasi dengan potensi wisata di Pulpis dan
budaya tradisional di kabupaten tersebut.

“Pertahankan
wisata dengan kearifan lokal. Ini adalah nilai luhur yang bisa kita suguhkan
untuk negeri ini,” kata Wawan.

Dia berpesan
agar pihak terkait dan kelompok sadar wisata terus merawat dan menjaga budaya. “Saya
tadi disambut dengan acara adat potong pantan. Ini bagus sekali dan memiliki
nilai tinggi. Kalau tamu disambut seperti itu, saya yakin akan senang,” kata
dia

Baca Juga :  Peserta Pelayanan KB di Pulpis Meningkat

Selain itu Wawan
juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata itu.

“Ini sangat luar
biasa. Dinas Kesehatan turut andil dalam penerapan protokol kesehatan bagi yang
masuk kawasan wisata. Karena setiap wisatawan menginginkan keamanan, termasuk
kesehatan. Terlebih saat pandemi seperti saat ini,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru