PULANG
PISAU – Untuk mencegah putus sambung penggunaan alat kontrasepsi KB yang dapat
berakibat kehamilan yang tidak dikehendaki, dan akan berakibat terjadinya
ledakan penduduk pada 2021 mendatang.
Sehingga,
DP3AP2KB Pulang Pisau menginstruksikan seluruh penyuluh keluarga berencana (PKB)
melakukan kunjungan rumah ke akseptor yang terdampak Covid-19.
Kepala
DP3AP2KB Pulang Pisau dr Bawa Budi Raharja melalui Sekretaris DP3AP2KB Pulang
Pisau Ma’rup Kurkhi SKM mengungkapkan, kunjungan rumah itu dirasa sangat
penting dilakukan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Kami,
dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pulang Pisau pada masa pandemi Covid-19 ini,
tetap berupaya melaksanakan pelayanan KB,†ucapnya.
Mengingat
banyak fasilitas kesehatan membatasi pelayanan. Selain itu, pada masa pandemi
masyarakat diimbau untuk tetap di rumah. “Selain itu banyak juga akseptor KB
saat pandemi ini yang putus nyambung dalam penggunaan alat kontrasepsi,†kata
Ma’rup, Kamis (4/6).
Dia
mengungkapkan, PKB Kecamatan Pandih Batu, Adi Suhendra dan bidan Desa Talio
Hulu, Suwarni telah turun langsung mengunjungi akseptor di Desa Talio Hulu.
Dalam kunjungan itu, petugas juga menyampaikan penyuluhan tentang pentingnya
melaksanakan program KB, terlebih pada masa pandemi saat ini.
“Dalam
kunjungan itu petugas juga membawa alat kontrasepsi. Sehingga akseptor bisa
memilih alat kontrasepsi yang dikehendaki dan dianggap sesuai dengan kebutuhan
mereka,†ungkapnya.
Pada
masa pandemi Covid-19, DP3AP2KB Pulang Pisau berharap agar pasangan usia subur
di Pulang Pisau menunda dulu kehamilan yang tidak direncanakan. Karena saat
kehamilan, Covid-19 ini bisa menurunkan imunitas tubuh.
Kondisi
itu bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Bila imunitas dibiarkan terus
menerus melemah, ibu dan bayi bisa lebih mudah terserang penyakit atau virus
dari luar. Selain itu, kata dia, Covid-19 kemungkinan berpotensi menyebabkan
kecacatan pada bayi. (art/ens/KPG/iha)