NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Harga bawang merah dan bawang putih di Kabupaten Lamandau mengalami penurunan signifikan dalam sepekan terakhir. Penurunan ini merupakan dampak positif dari intervensi langsung yang dilakukan oleh Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, melalui pemangkasan rantai pasok dan pembentukan pasar penyeimbang.
Sebelumnya. Harga bawang di pasaran lokal sempat mencapai Rp60.000 hingga Rp 70.000 per kilogram. Namun, dengan adanya pasar penyeimbang yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, harga bawang putih kini turun menjadi Rp 35.000–Rp 40.000 per kilogram, sementara bawang merah menjadi Rp 45.000–Rp 50.000 per kilogram.
“Setelah kita menggelar pasar penyeimbang, harga mulai turun secara bertahap. Ini menunjukkan bahwa intervensi pasar yang kita lakukan berhasil,” ujar Bupati Rizky Aditya Putra, Jumat (29/8) saat dikonfirmasi.
Sebagai bentuk keseriusannya, Bupati Rizky bahkan turun langsung ke sentra produksi bawang di Pulau Jawa untuk membeli puluhan ton komoditas tersebut. Bawang-bawang ini kemudian dijual melalui pasar penyeimbang dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran. Yaitu Rp30.000 per kg untuk bawang putih dan Rp 40.000 per kg untuk bawang merah.
Bupati Rizky menjelaskan. Bahwa salah satu penyebab tingginya harga bawang di pasaran adalah perilaku sejumlah pemasok yang menjual dengan harga tinggi kepada pedagang lokal. Hal ini memaksa pedagang untuk menaikkan harga jual kepada konsumen.
“Kenapa pasar kita sepi? Karena harga jual terlalu tinggi. Ini disebabkan karena pedagang mendapatkan barang dengan harga yang juga tinggi dari supplier,” jelasnya.
Ke depan, Pemkab Lamandau berencana untuk menjadikan instansi terkait dan koperasi Merah Putih sebagai penyedia langsung bahan pangan dengan harga terjangkau. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pedagang terhadap pasokan dari luar daerah, seperti Pangkalan Bun.
Selain itu, Bupati juga mencanangkan kebijakan satu harga di seluruh wilayah Lamandau, termasuk di kecamatan-kecamatan pelosok seperti Bulik Timur, Belantikan Raya, dan Batang Kawa.
“Nantinya, akan ada daftar harga resmi yang diumumkan di pasar. Semua pedagang akan menjual dengan harga yang sama, tidak ada lagi perbedaan harga antar pedagang,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan harga bahan pangan di Lamandau dapat lebih stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat setempat. (bib)