NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kabar gembira bagi warga Kabupaten Lamandau dan sekitarnya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gusti Abdul Gani kini menjadi pusat perhatian dengan menghadirkan layanan operasi hemoroid menggunakan teknologi laser atau yang dikenal dengan Laser Hemorrhoidoplasty (LHP).
Layanan inovatif ini, diklaim menjadi yang pertama di Kalimantan Tengah untuk memberikan harapan baru bagi pasien dengan permasalahan wasir. Meskipun tergolong rumah sakit yang baru beroperasi, RSUD Gusti Abdul Gani menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang modern dan berkualitas.
Sebab, teknologi LHP ini menawarkan solusi minimal invasif yang menggunakan energi laser untuk mengecilkan jaringan wasir tanpa memerlukan sayatan besar. Keunggulan metode ini, adalah rasa sakit yang minimal dan proses pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional.
Direktur RSUD Gusti Abdul Gani, dr. Mardoni yang merupakan seorang dokter bedah, menjelaskan bahwa rumah sakit telah mempersiapkan segala fasilitas dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung layanan ini.
“Kami telah memberikan pelatihan mendalam kepada tim bedah dan menyediakan peralatan terbaru, agar operasi hemoroid dapat berjalan aman dan efektif,” ujarnya kepada media, Selasa (25/11).
Dia menjelaskan, hemoroid atau yang lebih dikenal dengan ambeien, adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah di area dubur atau rektum. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh kesulitan buang air besar, kehamilan, atau kebiasaan duduk terlalu lama.
“Gejala yang umum antara lain nyeri, gatal, pendarahan saat buang air besar, serta benjolan yang menimbulkan ketidaknyamanan,” tuturnya.
Menurutnya, sejak layanan operasi laser ini dibuka dua bulan lalu, RSUD Gusti Abdul Gani telah melayani pasien dari berbagai wilayah di Kalimantan Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan penanganan ambeien dengan teknologi modern sangat tinggi di masyarakat.
“Saya berharap keberadaan layanan ini dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap perawatan proktologi yang lebih modern dan berkualitas,” kata dr. Mardoni penuh harap. (bib)


