Site icon Prokalteng

Komitmen Kuat Menjaga Agar Laju Inflasi Tetap Terkendali

Jajaran Pemkab Lamandau saat mengikuti rakor inflasi daerah bersama Mendagri. (FOTO: IST)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau kembali mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kegiatan ini merupakan agenda rutin mingguan. Yang bertujuan untuk memantau langsung laju inflasi di daerah, sekaligus sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi inflasi yang terjadi hampir di seluruh wilayah.

Pada kesempatan ini, Pj Bupati Lamandau, Said Salim, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Aula Setda Lamandau.

Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan sejumlah unsur forkopimda, Pemerintah Kabupaten Lamandau berkomitmen kuat untuk menjaga agar laju inflasi di Kabupaten Lamandau tetap terkendali.

Pj Bupati Lamandau, Said Salim, menjelaskan bahwa berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Lamandau dalam menurunkan inflasi di daerah, salah satunya dengan rutin menyalurkan bantuan sosial secara merata ke berbagai wilayah di Kabupaten Lamandau.

“Beberapa langkah yang telah dilaksanakanuntuk menurunkan inflasi, antara lain dengan menggelar operasi pasar, pasar murah, dan memberikan bantuan sosial, baik yang diadakan oleh pemprov maupun kabupaten,” jelas Pj Bupati Lamandau, Said Salim, kepada wartawan, Rabu (23/10).

Ia juga menambahkan. Bahwa Pemerintah Kabupaten Lamandau akan terus berupaya maksimal serta berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait agar inflasi dapat terus ditekan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau.

Sementara itu, Rakor yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, menunjukkan tren positif terhadap pergerakan inflasi secara keseluruhan di Indonesia.

“Jika dilihat dari kondisi inflasi year to year, September 2023 ke September 2024, angka inflasi di Indonesia sudah cukup stabil dengan berada di angka 1,84 persen. Angka tersebut berada dalam target tahun 2024 yang ditetapkan di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen,” pungkasnya. (Bib)

Exit mobile version