NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra. Secara aktif mempromosikan potensi wisata daerahnya dengan mengajak masyarakat untuk berkunjung, dan merasakan sensasi bertualang menyusuri sungai menggunakan balayah lanting, sebuah rakit bambu tradisional.
Ajakan ini disampaikan langsung oleh bupati. Saat ia menemani Dokter Ketut beserta keluarganya yang tengah menikmati wisata sungai tersebut di Desa Penyombaan, Kecamatan Delang, baru-baru ini.
Pengalaman unik menyusuri sungai dengan balayah lanting menjadi daya tarik utama yang ditawarkan Kabupaten Lamandau. Bupati Rizky Aditya Putra sendiri terlihat antusias saat ia mendampingi para wisatawan, menunjukan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar perekonomian daerah.
“Ayo kita berwisata ke Kabupaten Lamandau dan saksikan keseruan menyusuri sungai,” ajaknya dengan penuh semangat, di Nanga Bulik, Senin (21/4)
Balayah lanting, rakit bambu yang digunakan untuk menyusuri sungai. Bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya lokal Lamandau.
Penggunaan rakit bambu ini memberikan pengalaman yang autentik dan dekat dengan alam, jauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan. Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitar sungai yang masih asri, serta merasakan sensasi petualangan yang memacu adrenalin.
Bupati Rizky Aditya Putra mengungkapkan target ambisius untuk menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. “Kita targetkan minimal 1.000 turis asing berkunjung ke Lamandau setiap tahun,” tegasnya.
Target ini menunjukkan optimisme pemerintah daerah, dalam mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Keberhasilan mencapai target ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui peluang usaha dan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Lamandau tampaknya telah menyadari pentingnya pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata untuk mencapai target tersebut.
Selain promosi yang gencar, perlu adanya peningkatan aksesibilitas menuju lokasi wisata, penyediaan akomodasi yang nyaman, serta pengembangan paket wisata yang menarik dan beragam. Dengan demikian, wisatawan akan merasa nyaman dan betah berlama-lama menikmati keindahan alam dan budaya Lamandau.
Keindahan alam Kabupaten Lamandau yang masih terjaga, dipadukan dengan kearifan lokal dan keramahan masyarakatnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Balayah lanting sebagai atraksi wisata unggulan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkenalkan Lamandau sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik di Kalimantan Tengah.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan swasta, Kabupaten Lamandau berpotensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. (bib)