NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra. Bersama Wakil Bupati Abdul Hamid, menghadiri acara penutupan Festival Budaya Melayu Kutaringin Tahun 2025 yang berlangsung meriah di halaman Pasar Induk Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, pada Selasa malam (16/9).
Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat, kepala OPD, serta perwakilan dunia usaha di Kabupaten Lamandau. Ketua Umum Himpunan Pemuda Melayu Borneo (HPMB), H. Rudiansyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat dan dukungan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan festival ini.
“Panas dan hujan kita rasakan bersama, akan tetapi demi tegaknya sebuah marwah dan budaya, ini adalah tanda cinta kita terhadap leluhur,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Lamandau, serta seluruh pihak terkait dan wartawan di Lamandau atas dukungan yang diberikan. Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya festival ini.
“Hari ini kita hadir pada acara penutupan Festival Budaya Melayu Kutaringin. Alhamdulillah, acaranya berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih semangat dan lebih besar lagi,” kata Bupati.
Bupati Rizky menambahkan bahwa festival ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengenalkan dan mengingat budaya leluhur. Ia juga menyoroti dampak positif festival ini terhadap perputaran ekonomi di daerah.
“Saya melihat perputaran ekonomi kita berjalan,” tuturnya.
Dengan rasa bangga, Bupati menyampaikan bahwa Festival Kutaringin ini adalah yang pertama kalinya diadakan. Ia berharap, di tahun mendatang, acara ini dapat mengundang kesultanan Kutaringin serta menampilkan kegiatan-kegiatan lainnya yang lebih menarik.
“Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi Kabupaten Lamandau. Semoga di tahun mendatang festival ini lebih meriah di tingkat nasional,” harapnya.
Festival Budaya Melayu Kutaringin 2025 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin mempererat tali silaturahmi antar masyarakat serta mempromosikan kekayaan budaya Melayu di Kabupaten Lamandau. (bib)