NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Said Salim memastikan Kabupaten Lamandau memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung program Cetak Sawah dan Swasembada Jagung Tahun 2025. Hal ini disampaikan Said Salim dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (8/1) kemarin.
“Kabupaten Lamandau memiliki banyak lahan kering dan perkebunan yang sangat potensial. Kami sudah mulai memetakan area yang bisa dioptimalkan untuk program ini, dan akan segera melaporkan data detailnya ke Pemprov Kalteng,” ucap Said Salim, Rabu (15/1/2025).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran itu turut dihadiri wakil gubernur, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Forkopimda Kalteng, serta pejabat dari kabupaten/kota lainnya di Kalteng.
Dalam kesempatan itu, Dirjen PSP Kementan, Andi Nur Alam Syah menyebutkan bahwa Provinsi Kalteng memiliki potensi besar dalam program ini, dengan luas lahan hingga 930.640 hektare. Angka ini menjadi bagian dari target nasional cetak sawah seluas 2,2 juta hektare.
“Kalteng memiliki peluang besar untuk mendukung kedaulatan pangan nasional. Ini momen penting untuk berkolaborasi,” ujar Andi.
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, mengingatkan bahwa potensi besar ini harus dimanfaatkan dengan maksimal. Ia mendorong setiap kabupaten, termasuk Lamandau, untuk mengambil peran aktif.
“Peluang ini jangan sampai diambil provinsi lain. Kita punya potensi, dan ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Sugianto.
Menanggapi hal tersebut, Said Salim optimistis Lamandau bisa menjadi salah satu kabupaten kunci dalam mendukung program strategis ini. Ia menekankan bahwa cetak sawah dan swasembada jagung tidak hanya akan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kami siap mendukung sepenuhnya. Selain untuk ketahanan pangan, program ini juga bisa membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani di Lamandau,” ujarnya.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Lamandau diharapkan menjadi salah satu daerah andalan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Program ini juga menjadi langkah awal menuju visi Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045 mendatang. (bib/hnd)