28.2 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Festival Babukung 2024 Resmi Ditutup dengan Berbagai Penghargaan

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Festival Babukung 2024 resmi ditutup pada Sabtu malam (10/8) setelah berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Agustus 2024. Penutupan festival diadakan di alun-alun kota Nanga Bulik, diiringi dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang digelar selama acara.

Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Lilis Suriani, diwakili oleh Asisten Setda Lamandau, Meigo Basel, menyampaikan kepuasannya atas penyelenggaraan Festival Babukung tahun ini.

“Festival Babukung adalah kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamandau dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9, serta termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN),” ungkap Meigo.

Ia menambahkan harapan agar Festival Babukung dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun, dengan tujuan agar Kabupaten Lamandau dikenal tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional dan internasional.

Baca Juga :  Mantab, Pemkab Kucurkan Uang Pembinaan Pelatih dan Atlet Berprestasi

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Lamandau, Hendroplin, menyebutkan beberapa kegiatan yang berlangsung selama festival, termasuk karnaval budaya, lomba mewarnai, lomba fotografi, bahasa Inggris, pentas musik etnik, dan pergelaran tari kreasi Babukung.

“Dalam karnaval budaya, Kecamatan Batang Kawa meraih juara 1, diikuti Kecamatan Delang dan Lamandau masing-masing di posisi 2 dan 3. Di kategori desa, juara 1 diraih desa Lopus, diikuti Melata dan Benakitan di posisi 2 dan 3,” jelas Hendroplin.

Untuk pentas musik etnik, grup Lamancoustic keluar sebagai juara 1, dengan grup Sandata, D’Sarumpun, Sanggar Seni Budaya Balai Tuha, dan Mantaren Project juga meraih penghargaan.

“Dalam pergelaran tari kreasi Babukung, Sanggar Benyawai Raya dari desa Benakitan Kecamatan Batang Kawa menjadi juara 1, diikuti Sanggar Riam Batuah dan Sanggar Dara Sarumpun di posisi 2 dan 3,” katanya.

Baca Juga :  Diumusnahkan! Arsip Inaktif Frekuensi Penggunaanya Telah Menurun

Hendroplin menambahkan bahwa akan ada peningkatan dalam penyelenggaraan ke depannya, termasuk mengundang mantir adat dan berkoordinasi dengan Kemenparekraf untuk menetapkan tanggal pelaksanaan festival agar tidak bersamaan dengan acara lain di Indonesia. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Festival Babukung 2024 resmi ditutup pada Sabtu malam (10/8) setelah berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Agustus 2024. Penutupan festival diadakan di alun-alun kota Nanga Bulik, diiringi dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang digelar selama acara.

Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Lilis Suriani, diwakili oleh Asisten Setda Lamandau, Meigo Basel, menyampaikan kepuasannya atas penyelenggaraan Festival Babukung tahun ini.

“Festival Babukung adalah kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamandau dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9, serta termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN),” ungkap Meigo.

Ia menambahkan harapan agar Festival Babukung dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun, dengan tujuan agar Kabupaten Lamandau dikenal tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional dan internasional.

Baca Juga :  Mantab, Pemkab Kucurkan Uang Pembinaan Pelatih dan Atlet Berprestasi

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Lamandau, Hendroplin, menyebutkan beberapa kegiatan yang berlangsung selama festival, termasuk karnaval budaya, lomba mewarnai, lomba fotografi, bahasa Inggris, pentas musik etnik, dan pergelaran tari kreasi Babukung.

“Dalam karnaval budaya, Kecamatan Batang Kawa meraih juara 1, diikuti Kecamatan Delang dan Lamandau masing-masing di posisi 2 dan 3. Di kategori desa, juara 1 diraih desa Lopus, diikuti Melata dan Benakitan di posisi 2 dan 3,” jelas Hendroplin.

Untuk pentas musik etnik, grup Lamancoustic keluar sebagai juara 1, dengan grup Sandata, D’Sarumpun, Sanggar Seni Budaya Balai Tuha, dan Mantaren Project juga meraih penghargaan.

“Dalam pergelaran tari kreasi Babukung, Sanggar Benyawai Raya dari desa Benakitan Kecamatan Batang Kawa menjadi juara 1, diikuti Sanggar Riam Batuah dan Sanggar Dara Sarumpun di posisi 2 dan 3,” katanya.

Baca Juga :  Diumusnahkan! Arsip Inaktif Frekuensi Penggunaanya Telah Menurun

Hendroplin menambahkan bahwa akan ada peningkatan dalam penyelenggaraan ke depannya, termasuk mengundang mantir adat dan berkoordinasi dengan Kemenparekraf untuk menetapkan tanggal pelaksanaan festival agar tidak bersamaan dengan acara lain di Indonesia. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru